Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peraturan Baru MotoGP 2014

Kompas.com - 28/07/2013, 16:21 WIB
KOMPAS.com - Para petinggi Dorna dan MotoGP mengadakan rapat intern pada 13 Juli lalu di Sachsenring, Jerman. Hasilnya, ada beberapa peraturan teknis baru yang akan diberlakukan mulai musim depan, khusus untuk kelas MotoGP.

ECU (Electronic Control Unit) atau Sistem Kontrol Elektronika (untuk CRT).
- Spesifikasi ECU dan pilihan yang diijinkan dipakai oleh tim, sudah ditetapkan.
- Pemakaian ECU resmi, termasuk internal datalogger, dan software paket MotoGP adalah wajib. ECU dipasok oleh Magnetti Marelli, perusahaan asal Italia.
- Kapasitas bensin maksimal adalah 24 liter.
- Jumlah mesin maksimal untuk satu pebalap adalah 12, per musim.

Tim Pabrikan
- Setiap pabrikan (termasuk motor pabrikan dan motor dengan sasis pabrikan), bisa memilih untuk memasukkkan maksimal empat pebalap per musim yang akan berpartisipasi dengan status "pabrikan".
- Pemakaian ECU resmi MotoGP adalah wajib. Tapi pabrikan diijinkan untuk mengembangkan dan menggunakan software mereka sendiri.
- Kapasitas bensin maksimal adalah 20 liter.
- Jumlah mesin maksimal untuk satu pebalap adalah lima, per musim. (Sembilan untuk tim pabrikan yang baru pertama bergabung).

Pemakaian ECU yang dipasok oleh MotoGP, memungkinan persaingan antartim akan berlangsung lebih ketat. Hal ini juga akan menekan pemakain biaya pengembangan yang sangat besar dari tim pabrikan.

Musim ini sudah ada beberapa CRT (Claiming Rule Team) yang memakai ECU resmi MotoGP, yakni Avintia Blusens, NGM Forward Racing, Paul Bird Motorsport, dan Came IodaRacing Project.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com