Pelajaran Berharga buat Siman dkk

"Secara kualitas, atlet-atlet luar yang menjadi peserta memang jauh di atas perenang kita. Bahkan beberapa atlet merupakan atlet renang kelas dunia," kata Albert melalui pesan elektronik, Kamis (18/7/2013).

Namun, menurut Albert, Gde Siman Sudartawa dapat menangguk banyak hal dengan melihat atlet-atlet tersebut saat mengikuti lomba. Pelajaran yang paling baik adalah tentang masalah mempersiapkan diri sebelum turun dalam lomba. "Untuk berenang yang baik di babak kualifikasi pada pagi hari, ternyata persiapan yang harus dilakukan jauh lebih baik daripada yang selama ini mereka lakukan," ungkap Albert.

Albert melihat para atletnya jadi lebih memahami persiapan dan strategi bertanding  yang menurutnya berbeda dengan masa-masa dia masih aktif sebagai atlet dulu. "Bukan hanya atlet Rusia, Amerika, dan Australia, tetapi atlet Jepang pun sangat profesional dalam persiapan sebelum berlomba," katanya.

Ia berharap ajang Universiade 28 mendatang yang akan diadakan di Hwang Jun, Korea, masuk dalam agenda PRSI. "Dengan persiapan yang lebih matang jauh-jauh hari, kita dapat mematok target perbaikan waktu, bahkan tidak mustahil mendapat medali," katanya.

Ia menunjuk pada prestasi atlet nasional Gde Siman Sudartawa yang mampu melaju ke semifinal nomor 50 meter gaya punggung dan hanya terpaut 0,01 detik dari catatan waktu terbaiknya. "Saya harap dua tahun mendatang akan lebih banyak atlet nasional kita yang mampu lolos ke semifinal atau final."

Indonesia mengirim delapan atlet renang di antara 37 atlet Indonesia ke ajang Universiade. Kontingen Indonesia akhirnya menempati posisi 52 dengan perolehan 1 medali perak yang diraih atlet angkat besi, Surahmat Suwito.