Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tikungan 11 Menurut Rossi, Crutchlow, dan Marquez

Kompas.com - 14/07/2013, 16:39 WIB
SAXONY, KOMPAS.com — Sirkuit Sachsenring terus menghadirkan kisah kecelakaan, mulai dari sesi latihan bebas pertama, Jumat (12/7/2013), hingga pemanasan yang digelar pada hari yang sama dengan balapan, Minggu (14/7/2013).

Dari sekian tempat kejadian, Tikungan 11 adalah yang paling banyak memakan korban. Tikungan yang dijuluki "waterfall" ini memang tergolong spesial.

Ini merupakan tikungan ke kanan (right-hander), yang didahului dengan beberapa tikungan ke kiri. Hal ini membuat ban sisi kanan menjadi "dingin" dan kehilangan cengkeraman pada saat sangat dibutuhkan.

Ini juga merupakan tikungan melengkung dan saat berbelok, lintasannya menurun atau terjun. Hal inilah yang membuat tikungan ini dinamani "waterfall".

Setiap tahun, tikungan ini selalu memakan korban, termasuk pada GP Jerman pekan ini, di antaranya Andrea Dovizioso, Andrea Iannone, Cal Crutchlow, Hector Barbera, dan Michael Laverty.

Lalu, apa kata para pebalap tentang tikungan 11?

"Menurut saya, ban depan dual kompon adalah jalan paling mudah untuk mengatasi masalah. Logis," ucap Valentino Rossi. "Saya membalap dengan ban depan dual kompon Michelin, tapi ini tipe yang berbeda, lebih keras di tengah dan lebih lunak di bagian pinggir. Bukan satu kompon di bagian kiri dan satu lagi di bagian kanan.

"Saya pernah mendengar ketika Bridgestone membuat dual kompon untuk ban depan, tapi para pebalap tidak suka, tapi saya belum pernah mencobanya. Jadi ini masih tanda tanya. Mungki kita perlu mencoba lagi."

Solusi paling radikal yang mungkin adalah mengubah layout tikungan tersebut.

"Saya suka tikungan-tikungan cepat, jadi saya tidak ingin ini berubah dengan cara seperti itu. Tapi kita sudah melihat begitu banyak pebalap kecelakaan di sana setiap tahun," ucap Cal Cruthlow.

"Jika punya pilihan, saya akan mengubahnya. Tapi bukan untuk mengatakan bahwa ada yang buruk atau salah tentangnya, hanya karena banyak orang mendapat kecelakaan setiap tahunnya. Membuat tipe tikungan yang berbeda, tapi saya bukanlah desainer lintasan," tambah pebalap Yamaha Tech 3 tersebut.

Rossi juga setuju seandainya harus ada desain ulang, tapi hanya sebagai pilihan terakhir.

"Bagi saya, mengubah layout lintasan lebih sulit daripada membuat ban depan. Tapi ini sebuah pilihan," ucap pebalap Italia tersebut. "Apa pun perubahan yang dilakukan pada tikungan itu, bisa saja membuat balapan jadi lebih buruk karena tikungan ini fantastis."

"Tapi kita harus mengutamakan keselamatan, jadi ini adalah sebuah pilihan. Atau, pertahankan layout lintasan, tapi hilangkan beberapa lengkungan. Entahlah."

Marc Marquez punya pendapat sendiri. Pebalap Repsol Honda ini akan tidak suka melihat sirkuit ini berubah.

"Tikungan ini menyenangkan. Masalahnya adalah terlalu banyak tikungan ke kiri sebelumnya. Ini tikungan cepat dengan 50 persen gas dan tidak sepenuhnya melakukan pengereman, jadi saat ban depan tergelincir, akan sulit untuk selamat."

"Saya mengalami kecelakaan di sana saat di Moto2. Ini sedikit berbahaya tapi banyak cara untuk menghidar (dari kecelakaan)."

Tikungan 11 juga membawa korban dari kelas Moto3 dan Moto2, yang menggunakan ban Dunlop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com