Sumsel meraih tujuh medali emas, lima perak, dan delapan perunggu. Mereka meraih gelar juara di tiga kategori, baik kadet, yunior, maupun senior, dan berhak atas Piala Ketua Umum (kadet), Piala Mendikbud (yunior), dan Piala Menpora (senior).
Riau berhasil menempati urutan kedua dengan tiga medali emas, satu perak, dan dua perunggu sedangkan peringkat ketiga ditempati Kalimantan Timur dengan dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu.
Ketua Panitia Pelaksana Kejurnas sekaligus Ketua Pembinaan Prestasi (Binpres) PB IKASI, Khairuman, mengatakan, meski Kejurnas masih dikuasai Sumsel, banyak tim dari provinsi lain yang mulai menunjukkan perkembangan signifikan.
“Perkembangan terutama terlihat pada tim Riau dan Jawa Tengah. Sebelumnya mereka sama sekali tidak terlihat, sekarang atlet-atlet mereka berkembang cukup jauh,” terangnya.
Di Sumsel, anggar sangat diperhatikan oleh pemerintah daerah. Khairuman berharap pemerintah daerah lain juga dapat melakukan hal yang sama.
“Seharusnya pemerintah daerah tidak terlalu bergantung dari KONI. Kita semua tahu bahwa sulit mengharapkan dana dan bantuan lain dari pemerintah. Pemda harus kreatif untuk mencari cara memajukan olahraga anggar ini, misalnya dengan mencari sponsor,” tandas Khairuman.
Menurut Sekjen PB IKASI, Tia Adityasih, kejurnas ini sekaligus menjadi ajang berlatih bagi Hendrawan Susanto yang pernah menjadi juara Floret Putra PON XVIII, Riau.
“Untuk latihan menjelang pertandingan tingkat dunia di Budapest yang diselenggarakan oleh Federasi Anggar Internasional (FIA),” terang Tia di GOR Pertamina Simprug, Sabtu (29/6/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.