B'Ballaz merupakan juara seri open run pada 2010-2012 yang selalu digelar di Surabaya. Ini adalah kali pertama seri open run digelar di Bali dan B'Ballaz turun dengan empat tim demi menjaga peluang untuk mempertahankan gelar.
Dalam perjalanan ke final, B'Ballaz 1 terhenti di semifinal, kalah dari Future, 12-14. Padahal di tim inilah kekuatan utama mereka berada. Dengan orang yang sama, mereka juara di Surabaya dalam tiga tahun berturut-turut.
“Harus juara, karena main di tanah sendiri. Kami ingin membuktikan bahwa kami bisa. Saya memang sengaja mengumpulkan pemain kuat dalam satu tim. Kalau pemain kuat dipisah, nanti tidak ada yang bisa diunggulkan,” ujar Anwar seusai kemenangan tim B'Ballaz 2 di Lapangan Renon, Denpasar.
Menurut Anwar, kunci kemenangan dari tim B'Ballaz 2 adalah meminimalisasi fault. “Di final sebisa mungkin kita minimalisasi fault. Karena aturan di streetball, setiap team fault akan menjadi poin untuk lawan. Sejak awal kami memang sering melakukan team fault,” terang Anwar yang ternyata pernah bergabung dalam Future Bali sebelum membentuk B'Ballaz ini.
Salah satu pemain B'Ballaz 2, Teguh, tampil sangat menonjol. Pemain bernomor punggung 33 ini juga berhasil meraih gelar tambahan sebagai top dunker pada seri kali ini. Menurut Anwar, peran Teguh di timnya sekitar 75 persen.
“Kontrol bolanya bagus, dan dia juga ngerti basket. Karena dasarnya streetball itu memang permainan bola basket, kami butuh yang mengerti basket,” tandas Anwar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.