JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, menyebut karakter pemain putri yang kuat biasanya jadi kunci keberhasilan sebuah ganda campuran.
Hal ini diungkap Richard saat ditanya tentang syarat memadukan sebuah ganda campuran. Ïndonesia kini memiliki beberapa ganda campuran yang kuat, termasuk nama-nama senior seperti Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet, Tontowi Ahmad/Liliyana Natrsir, serta Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawati.
"Pemain putri, karena posturnya yang lebih kecil serta tenaganya yang tidak terlalu besar, biasanya bermain di depan. Tetapi, ia justru yang menjadi pemain kunci untuk mengendalikan permainan," kata Richard di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Sementara untuk pemilihan pasangan, biasanya memang semata-mata kemampuan teknis. "Kita melihat teknik kedua calon pemain, apakah mereka bisa saling melengkapi. Soal yang lain-lainnya bisa menyusul," katanya.
Menurut Richard, soal karakter, menurut Richard, tidak terlalu berpengaruh. Bahkan, banyak pasangan yang berhasil di lapangan meski secara karakter keduanya berbeda jauh. "Contoh yang paling jelas, meski di ganda putra adalah Ricky dan Rexy. Di lapangan, mereka luar biasa jagonya. Namun, di luar lapangan, mereka punya kelompok gaul sendiri-sendiri dan tidak pernah jalan bareng," sambung Richard yang merupakan kakak kandung Kabid Binpres PBSI, Rexy Mainaky, ini.
Perbedaan karakter ini tidak mengganggu selama kedua pemain dapat menekan ego masing-masing. "Yang menjadi potensi konflik biasanya adalah ego masing-masing, apalagi kalau ada yang merasa lebih dari pasangannya."
Untuk itu, Richard mengaku punya resep sendiri untuk mengatasi rasa ego pemain. "Ketika Tontowi Ahmad mulai berpasangan dengan Liliyana Natsir, ia sempat kehilangan kontrol karena merasa sudah di atas awang-awang," kata Richard. "Saya katakan kepada Owi, kamu secara teknis dan kedewasaan sebenarnya masih belum pada taraf yang kamu sangka. Ibarat anak tangga, kamu naik ke anak tangga keempat tanpa melewati anak tangga dua dan tiga, jadi ego kamu yang keluar dan ini sifatnya negatif," katanya.
Makanya, ia kemudian memberi porsi latihan serta disiplin yang ketat buat Tontowi. "Dari situ, dia tahu dan sadar semua kekurangan dia. Untung saja pada dasarnya anaknya penurut dan mau kerja keras."
Bagi Richard, untung Tontowi mendapat pasangan Liliyana Natsir yang sudah tertempa pengalaman. "Saat ini, Butet jelas pemain ganda yang terbaik. Di dunia sekali pun ia harus diperhitungkan. Ia memiliki kedewasaan dan kematangan yang dapat menimbulkan kepercayaan diri pasangannya," kata Richard lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.