Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reuni Pesepeda di Bali Bike...

Kompas.com - 07/06/2013, 03:21 WIB

”Tadi saya di bandara ibaratnya reuni. Teman-teman yang tahun lalu ikut Bali Bike ternyata banyak yang ikut Bali Bike 2013 juga,” ujar seorang peserta Bali Bike 2013, setiba di Hotel Santika Premiere, Kuta, Bali. Dia langsung merangkul teman-temannya yang juga ikut bersepeda saat pelaksanaan Bali Bike 2012.

Setahun lalu mereka mengayuh sepeda bersama di Bali, menyelesaikan etape demi etape, tanjakan demi tanjakan.

Pelaksanaan Bali Bike 2013 memang ibarat reuni pesepeda. Setelah sukses menggelar Bali Bike tahun lalu, Kompas kembali menggelar Bali Bike 2013. Acara yang dinanti penggemar olahraga bersepeda itu memadukan kampanye hidup sehat, petualangan, dan wisata dengan mengelilingi Pulau Bali. Peserta Bali Bike 2013 sebanyak 132 orang, lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 116 orang. Sekitar 70 persen di antaranya adalah peserta yang mengikuti acara serupa tahun lalu. Mereka menempuh perjalanan selama tiga hari, tanggal 7, 8, dan 9 Juni 2013, menempuh jarak sejauh 262 kilometer.

Peserta berdatangan dari sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, hingga Makassar dan Sorong, Papua. Peserta lain tercatat dari luar negeri, seperti Swiss, Belanda, dan Perancis.

Kehadiran peserta Bali Bike 2013 terasa seperti reuni keluarga. Begitu datang dan bertemu muka dengan rekan seperjalanan tahun lalu, mereka saling bersalaman dan berangkulan.

”Sayang, Pak Djoko tak ikut. Lainnya datang, ya?” tanya A Syayadi, peserta asal Surabaya yang akrab dipanggil Daeng, kepada Purnomo Sidi, pesepeda dari Yogyakarta. ”Atmosfer dan momen ikut Bali Bike tak saya temukan di tempat lain. Reuni juga jadinya,” ungkap Andreas Wijaya Woen, pesepeda dari Jakarta.

Ada banyak alasan peserta Bali Bike 2012 kembali mengikuti Bali Bike 2013. ”Ini acara sepeda yang paling saya nantikan. Selain treknya menantang, pelaksanaannya juga rapi,” ujar Oktovianus Noya. Dia pernah mengikuti acara serupa di sejumlah daerah dengan jenis dan penyelenggara berbeda.

”Saya ikut lagi karena ikutan Bali Bike ibaratnya kita enggak mikir lagi. Tinggal gowes saja,” ujar Rene, peserta yang ikut untuk kali kedua. Ia berangkat dari Jakarta sendiri. Ia melanjutkan, ”Di Bali Bike saya mendapatkan teman juga.”

Peserta yang baru bergabung di Bali Bike kali ini beralasan dengan kegiatan itu ingin mencari pengalaman baru. ”Saya ingin berkeringat dan melihat pemandangan Bali. Kompas dikenal bisa memberikan pengalaman Bali Bike dengan baik,” ujar Erikar Lebang, pesepeda asal Jakarta. Faisal Rauf, yang datang bertiga dari Manokwari, Papua Barat, mengaku ingin bertemu sesama pehobi sepeda.

Semangat solidaritas

Solidaritas antar-pesepeda juga terlihat, antara lain, saat mereka merakit sepeda bersama. Dwi Budiharto (53), peserta asal Jakarta, misalnya, rela menjadi ”montir dadakan” bagi keenam rekannya.

Menurut Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, hampir 70 persen peserta Bali Bike kali ini adalah peserta tahun lalu. Persaudaraan yang dibangun melalui bersepeda, seperti saat menikmati tanjakan dan turunan, menyatukan semangat untuk saling memahami, manusia berbeda. ”Ada yang kuat, ada yang lebih kuat, dan ada yang di belakang. Semangat solidaritas penting,” ujarnya. (ush/cok/jon/ays)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com