JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan berlalunya generasi angkatan Taufik Hidayat, dunia bulu tangkis membutuhkan munculnya pemain-pemain bertalenta tinggi sekaligus memiliki kharisma.
Taufik Hidayat sudah mencanangkan gantung raket selamanya seusai perhelatan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013 ini. Sebelumnya, pada 2012, bintang asal Denmark, Peter Hoeg Gade, juga sudah mundur sebagai pemain.
Pada masanya, Taufik dan Gade ditambah bintang China, Lin Dan, serta bintang Malaysia, Lee Chong Wei, merupakan "The Fab Four" dunia bulu tangkis. Kiprah mereka menarik diikuti bukan hanya dari segi prestasi, melainkan juga hal di luar lapangan seperti persaingan Taufik dan Lin Dan antara 2000 dan 2007 serta Lin Dan dan Chong Wei pasca-menurunnya Taufik.
Taufik dan Gade akan dan telah mundur. Lin Dan dan Chong Wei pun telah memasuki usia senja di ujung karier mereka. Pertanyaannya, akan seperti apakah sektor tunggal putra atau bulu tangkis dunia pada tahun-tahun mendatang.
Pelatih senior Indonesia, Christian Hadinata, menganggap memang harus ada unsur X yang membuat seorang pemain menjadi juara sekaligus menjadi pemain bintang. "Unsur disiplin sudah pasti harus ada karena itulah yang membuat seorang menjadi lengkap teknik bermainnya," kata Christian di Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Namun, Christian mengakui bahwa dalam setiap pemain pasti ada unsur "memberontak." "Ada pemain yang tidak gampang menerima masukan dari pelatih. Ini bukan dari segi negatif karena ia biasanya berusaha memahami instruksi tersebut dengan logika yang ia miliki."
Menurut Christian, seorang pelatih harus jeli melihat "keresahan" pemain jenis ini. "Yang harus kita lakukan tidak dengan mengabaikan kegalauan pemain atau malah menekannya. Kita bisa berdiskusi untuk menemukan jalan keluar yang baik. Tentunya ini kan buat kepentingan si pemain itu sendiri."
Menurut Christian, ia menemukan cukup banyak anak didiknya yang memiliki unsur-unsur seperti itu dalam diri mereka. "Contohnya, Rexy (Mainaky). Ketika menangani dia, saya selalu mendapat umpan balik dari dia dan kami berdikusi. Misalnya bagaimana strategi menghadapi lawan tertentu," kata Christian yang pernah menjadi juara All England dan juara dunia serta memperkuat tim Piala Thomas 1973-1984.
Christian sendiri yakin, dunia bulu tangkis tidak akan kehilangan pemain-pemain berkharisma. "Memang kharisma itu tumbuh bersamaan dengan kedewasaan dan prestasi yang baik. Tanpa prestasi, seorang pemain sulit akan disegani lawan."
Menurut Christian, banyak pemain yang memiliki potensi kharismatik seperti Chen Long (China). "Sementara untuk pemain kita, yang jelas memiliki unsur itu ya Butet (Liliyana Natsir)," lanjut Christian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.