Menang Berkat Sate Kuda

JAKARTA, Kompas.com - PRSI Pengprov Papua berharap infrastruktur berupa stadion renang dapat segera dibangun di wilayah timur Indonesia tersebut.

Hal ini diungkap oleh Marcel Suebu dari PRSI Papua saat pelaksanaan kejuaraan nasional renang di kolam renang Dewi Anjani, Sonokeling, Lingsar, Lombok Barat, pekan lalu.  Menurut Marcel, adanya stadion renang akan membuat frekuensi lomba renang di wilayah Papua akan semakin banyak dan menjadi lebih mudah untuk menjaring atlet.

"Sekarang ini, kolam-kolam renang yang ada di Papua biasanya merupakan fasilitas militer dengan  ukuran yang tentunya tidak standar,"kata Marcel. "Di wilayah Timika ada yang ukuran Olimpik milik Freeport, namun untuk mencapai ke sana sangat sulit."

Suebu mengincar lokasi di sekitar kabupaten Jayapura yang lebih strategis.  "Di sini lebih mudah dicapai oleh para peminat olah raga ini. Atau pun bila kita  membuat kejuaraan dan mengundang atlet-atlet provinsi lain untuk datang ke Papua. Apalagi Pemprov Papua sudah mencanangkan akan menjadi tuan rumah Pekan Olah Raga Nasional pada 2020 mendatang."

Namun menurutnya, semua ini dapat terwujud hanya bila ada keinginan yang kuat. "Di Papua, semua tergantung pada political will, kemauan dan kondisi politik.  Dana kemungkinan besar dapat diusahakan, tinggal kemauan dan  SDM-nya saja," ungkap Suebu lagi.

Saat ini di Papua hanya ada dua perkumpulan renang, PR Hirosi dan PR Tirta Mandala. Pelatih tim Papua ke kejurnas, Sudiman menyebut potensi atlet renang di Papua sebenarnya ada, meski tidak banyak. "Bila yang laki-laki, kebanyakan ingin menjadi pemain bola.  Sementara buat yang puteri, jumlahnya hampir tidak ada," kata Sudiman, pelatih asal Yogya yang telah bermukim di Papua selama 17 tahun.

salah satu atlet puteri andalan Papua, Ester Anokio mampu mengembangkan diri karena melanjutkan pendidikan di Bandung, Jawa Barat. Ester pula-lah yang menyumbangkan dua medali perak sehingga menempatkan Papua di peringkat 12 Kejurnas renang di Lombok.

"Saat ini, Ester menjadi satu-satunya atlet renang yang sering mewakili Papua di lomba di tingkat nasional," kata Suebu yang berangkat ke Lombok antara lain dengan dukungan dana Kabupaten Jayapura. Ia mengakui "modal" dua  medali perak ini akan ia bawa untuk "memajukan" olah raga renang di Papua. "Kita memang menargetkan ini sebelum kejurnas dimulai. Karena itulah, ketika Ester malam sebelum lomba minta dibelikan sate kuda, ya saya carikan. Sayangnya, saya gagal menemukan susu kuda di sini."