Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Krisis Waktu

Kompas.com - 20/05/2013, 03:42 WIB

Krisis waktu dalam pertarungan catur bisa berakibat fatal. Pecatur sekelas GM Susanto Megaranto pun masih juga mengalaminya.

Kisah pahit itu bertempat di Kejuaraan Catur Kontinental Asia Piala Manny Pacquiao, Pasay City Manila, Filipina, Sabtu (18/5). Babak pertama, Susanto sudah menang langkah sejak menit pertama atas pecatur Filipina, Master Internasional Chito Garma.

Malang tak kuasa ditolak, duel sekitar empat jam itu berakhir remis. Susanto dan Garma berbagi poin, setengah. ”Aduh, sudah menang segalanya sejak awal, malah krisis waktu. Jadi remis begini,” kata Susanto sambil meringis.

Krisis waktu juga dialami Master FIDE Hamdani Rudin saat melawan GM Santosh Gujrathi Vidit (India). Gelar dan rating Vidit memang lebih tinggi. Rating Vidit 2549, Hamdani 2341. Namun, bukankah tidak ada yang mustahil di dunia ini? Jika tidak menderita krisis waktu, Hamdani mungkin mengimbangi, mungkin menang.

Krisis waktu adalah menipisnya jatah waktu untuk berpikir dan melangkahkan buah catur pada 90 menit pertama duel. Terlalu lama berpikir karena kurang berkonsentrasi atau sebab lain bisa menjadi penyebab.

Turnamen ini memakai Sistem Swiss, yakni dimainkan dalam sembilan babak dan merujuk peraturan federasi catur dunia, FIDE. Dalam jatah 90 menit pertama, seorang pecatur harus mencapai 40 langkah. Jika belum 40 langkah, tetapi waktu telah berjalan 1 jam 30 menit, jam penanda waktu akan memunculkan tanda, semacam bendera. Bisa juga jam itu mati. Pecatur pun dinyatakan kalah.

Jika 90 menit dilalui dengan aman, setiap pecatur otomatis diganjar tambahan waktu 30 menit (plus 30 detik per langkah). Jika langkah makin banyak karena mampu berpikir cepat, waktu pertarungan bisa kian bertambah. ”Bisa sampai lima-enam jam, tetapi rata-rata tiga-empat jam,” kata Evi Lindiawati, asisten pelatih timnas catur putri.

Karena itu, kecermatan dan ketenangan di 90 menit pertama menjadi penting. ”Kalau sudah mepet, jadi seperti dikejar-kejar, langkah kita bisa salah, blunder,” ujar Hamdani.

Dalam krisis waktu itulah langkah Susanto jadi tidak cermat. Apalagi, Garma adalah pecatur ”jagoan lama” yang punya pengalaman tanding lebih lama. ”Dia mengadu benteng. Genius. Telanjur krisis waktu, keadaan jadi berbalik,” kata Susanto.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem berpendapat, Susanto dan Hamdani masih merasa lelah, kurang istirahat. ”Sekali lagi, yang penting diperhatikan pecatur: tidur cukup,” katanya.

Untuk menunjang kebugaran, PB Percasi membuat program olahraga, seperti joging dan senam aerobik. ”Yang penting bugar. Kalau angkat beban, sih, tidak perlulah. Catur, kan, olahraga mikir,” kata Kristianus. (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com