Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut dengan Sherpa, Pendaki Himalaya Memilih Turun

Kompas.com - 01/05/2013, 00:25 WIB

KATHMANDU, Kompas.com - Trio pendaki gunung asal Eropa memutuskan menghentikan pendakian dan turun dari pegunungan Himalaya setelah terlibat perkelahian dengan pemandu dari Nepal, kata pendaki tersebut pada Selasa.
    
Pendaki ternama asal Swiss Ueli Steck dan Simone Moro dari Italia bersama fotografer Inggris Jonathan Griffith mengaku diserang "sekelompok orang tak terkendali" pada Sabtu.
    
Seorang saksi mata warga Amerika mengatakan kepada AFP, ketiga pendaki Eropa tersebut mengabaikan permintaan pemandu untuk menunggu mereka saat pendakian karena bongkahan es berjatuhan menimpa para sherpa atau pemandu di bawahnya.
    
Insiden tersebut memicu perkelahian di ketinggian 6.500 meter di atas permukaan laut. "Pendakian ini sudah selesai bagi kami semua. Tidak ada lagi pertanyaan apakah kami akan melanjutkannya," kata Griffith dalam surat elektroniknya dari base camp pendakian.

Seorang pejabat pada Cho-Oyu Trekking, perusahaan yang mengorganisir ekspedisi tersebut mengatakan trio pendaki itu akan kembali ke Kathmandu dengan helikopter pada Rabu.
    
Moro yang juga merupakan pilot helikopter terlatih mengatakan, ia tidak akan melakukan pendakian selama musim ini. "Saya hanya akan menerbangkan helikopter dan menjadi tim penyelamat," katanya.
    
Dalam pertemuan mediasi antara para pendaki dan sherpa Nepal pada Senin (29/4) kedua belah pihak saling bermaafan dan "berjanji tidak akan terlibat konflik atau menggunakan kekerasan" dalam sebuah dokumen yang ditandatangani kedua belah pihak.
    
Sementara itu Kementerian Pariwisata Nepal yang khawatir insiden tersebut akan merusak citranya, dalam pernyataannya mengatakan semua masalah sudah diatasi dan ekspedisi akan dilanjutkan sesuai rencana.
    
Moro rencananya akan menaklukkan gunung setinggi 8.484 meter tersebut untuk kelima kalinya dengan menggunakan rute baru tanpa oksigen tambahan.
    
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin, Moro mengatakan hampir tidak mungkin ada es yang jatuh menimpa para pemandu akibat manuver timnya.
    
Adu jotos terjadi di area ketinggian yang tipis udara dan sekelompok orang Nepal yang marah melempari tenda-tenda pendaki Eropa itu dengan batu, kata seorang saksi mata.
    
Moro mengatakan, para pemandu Nepal tersebut mengatakan kepada pihaknya bahwa "malam nanti satu dari mereka akan mati dan dua lainnya akan menyusul kemudian."
    
Seorang jurnalis Amerika dan ahli sejarah Everest Liz Hawley mengatakan kasus semacam itu sangat langka terjadi.
    
Beberapa kalangan menuding kejadian tersebut sebagai akibat persaingan antara pendaki dan sherpa, yang merasa para pendaki independen mengancam mata pencaharian mereka.
    
Kalangan lain menilai tim sherpa mungkin terprovokasi oleh sikap kurang ajar pendaki Eropa yang menyalip mereka di lereng gunung.
    
Sementara keterangan rinci mengenai insiden tersebut masih belum jelas, meningkatnya jumlah pendaki termasuk 150 orang pendaki yang mencapai puncak dalam sepekan tahun lalu telah memicu kekhawatiran mengenai keselamatan ekspedisi pendakian di pegunungan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com