Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Tiap Pekan bagi Pelajar

Kompas.com - 04/04/2013, 03:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia berencana menggencarkan pemassalan cabang olahraga tersebut di kalangan pelajar. Caranya, menggelar kompetisi untuk pelajar SMP dan SMA setiap pekan.

”Pelaksanaannya setelah kejurnas yunior pekan ini. Kompetisi ini ada hadiahnya, jadi bukan untuk main-main. Ini bagian dari upaya mencari bibit. Untuk sementara dilakukan di DKI Jakarta, nanti menyusul kota-kota lain,” tutur Sekretaris Jenderal PB PASI Tigor Tanjung di sela-sela Seminar Olahraga Bersama Dr Bodo Schmidt dari Universitas Zu Kiel, Jerman, di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (3/4).

Bagi Schmidt, pemassalan atletik adalah mutlak mengingat sumber daya berupa anak muda di Indonesia sangat banyak. ”Di Jerman, jumlah anak muda semakin berkurang dan kami susah mendapatkan sumber daya. Federasi-federasi olahraga berebut,” kata eks pelatih loncat galah yang menjadi Wakil Presiden Federasi Atletik Jerman kurun 1970-1989 itu.

UNJ menggelar kompetisi bulanan atletik tingkat SD sejak 2007. Hasilnya, sejumlah anak menjuarai PON. ”Bagus kalau kompetisi ini dibuat lebih besar dan mingguan,” kata Mustara Musa, anggota tim pengembang Pembantu Rektor III UNJ yang juga anggota Komisi Pembibitan dan Pemassalan PB PASI.

Menurut Schmidt, atlet bisa diciptakan secara sistematik, tidak sekadar faktor genetik. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman dan kerja sama antarpihak, mulai pemerintah, kalangan ekonomi, masyarakat, organisasi, hingga tiap individu. Kolaborasi ini didukung oleh sistem pembinaan prestasi yang sudah dirancang.

”Sekali lagi ini tidak mudah. Kami bisa mentransfer sains, teknologi, dan sistem ke Indonesia. Akan tetapi, hal itu tidak serta-merta bisa diterapkan. Harus ada perubahan budaya dan kebiasaan di masyarakat. Ini juga menyangkut soal manajemen dan motivasi,” ujar Schmidt.

Tigor menjelaskan, PASI menginginkan kerja sama di semua aspek dengan Jerman. Namun, ada keterbatasan waktu dan dana. ”Yang rutin kami lakukan adalah mengirim pelatih dan atlet untuk belajar ke Jerman. Sebagai gantinya, Jerman mengirim pakar dan eks atletnya ke Indonesia untuk transfer ilmu. Setiap tahun, kami mengirim 10-20 pelatih ke Malente. Mardi Lestari dan Henny Maspaitella, misalnya, pernah belajar ke Jerman,” katanya. (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com