Jakarta, Kompas -
Aspac langsung mendominasi pada awal kuarter pertama. Ketiga pemain Aspac, yakni Ramadhani, Pringo Regowo, dan Oka Wira Sanjaya, mengejutkan skuad NSH dengan lemparan tiga angka.
Permainan NSH baru bisa berkembang menjelang tiga menit sebelum kuarter pertama berakhir. Dimotori oleh forward Juliano Gandhi Sucipto, NSH mengatasi ketertinggalan 12 angka menjadi selisih hanya lima angka. Kuarter pertama berakhir 16-11 untuk Aspac.
Pada kuarter kedua, keadaan masih belum berubah, Aspac masih memegang kendali permainan. Sebuah lemparan tiga angka dari forward Rizky Effendi membawa Aspac semakin menjauh dari kejaran NSH dengan selisih 13 angka. NSH memberikan perlawanan melalui center Max Yanto, tetapi NSH masih tertinggal pada kuarter kedua dengan skor 18-30.
Memasuki kuarter ketiga, serangan dari Aspac sedikit menurun. Hal itu benar-benar dimanfaatkan Max untuk kembali unjuk gigi. Namun, penampilan gemilang dari Max kurang diimbangi oleh rekan-rekan setimnya. Akibatnya, Aspac masih konsisten memimpin 46-34.
Pada kuarter keempat, forward Aspac, Rizky Effendi, tampil menonjol dengan mencetak delapan angka. Selain aksi Rizky, hampir semua pemain Aspac ikut menyumbang angka. Aspac pun meraih kemenangannya yang kelima di seri II.
Pada pertandingan ini, Pelatih Aspac Rastafari Horongbala tidak menurunkan dua pemain kuncinya, Xaverius Prawiro dan Andhakara Prastawa. Menurut Asisten Pelatih Antonius Joko Endratmo, kedua pemain tersebut diistirahatkan karena mengalami cedera.
”Kedua pemain itu kami siapkan untuk melawan tim kuat Satria Muda hari Minggu. Selain itu, pelatih juga memberikan
Sementara itu, Stadium Jakarta mulai memanas dengan menggulung Pacific Caesar Surabaya, 76-60. Stadium melupakan kekalahan dari Pelita Jaya Esia, Kamis lalu, dan tampil tanpa beban.
Permainan malam itu menjadi milik guard Stadium, Anton Sujarwo, yang mengemas 20 angka, termasuk empat lemparan tiga angka. Forward Indra Budianto juga tampil apik dengan mendulang 14 angka.
Menurut Asisten Pelatih Stadium Yoesron Fadillah, mereka unggul atas Pacific karena konsisten dalam pertahanan. ”Pengalaman dari pertandingan pramusim, lemparan pemain Pacific harus diwaspadai karena ketepatannya,” ujarnya.