NEW YORK, SABTU -
”Pengakuan dosa” itu dimaksudkan untuk membujuk pejabat antidoping. Dengan begitu, hak Armstrong untuk bisa tampil membalap lagi dipulihkan. Rencana tersebut telah disampaikan Armstrong kepada sejumlah asosiasi dan sejumlah pejabat antidoping.
Demikian dilaporkan harian The New York Times (NYT), Sabtu (5/1), mengutip beberapa sumber ”dari sejumlah kalangan yang mengetahui langsung situasi Armstrong”. NYT tidak menyebut identitas narasumber.
Tim Herman, pengacara Armstrong, mengaku tidak tahu soal rencana kliennya untuk membuat pengakuan terbuka. ”Saya tidak tahu soal itu. Saya kira semuanya serba mungkin. Saat ini rencana itu belum teragendakan,” ujarnya.
Armstrong (41) dilaporkan ingin menemui Direktur Umum Badan Antidoping Dunia (WADA) David Howman dan Direktur Eksekutif Badan Antidoping Amerika Serikat (USADA) Travis Tygart soal rencana itu.
Menurut Kode Antidoping Dunia, atlet bisa mendapat pengurangan hukuman jika mengaku sepenuhnya upaya dopingnya dan menjelaskan secara detail tindakan itu. Namun, pengurangan hukuman larangan seumur hidup mungkin hanya bisa dilakukan menjadi hanya larangan delapan atau empat tahun.
Tahun lalu, Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) menghapus Armstrong dari buku sejarah balap sepeda dengan tak mengajukan banding atas sanksi USADA yang mencopot semua gelar Armstrong dan melarangnya membalap seumur hidup.
Satu dekade lebih dan hingga kini, Armstrong membantah tuduhan dia melakukan doping.