Jakarta, Kompas
TNI AU bermain gemilang. Bisa dikatakan, pertandingan kemarin menjadi penampilan terbaik mereka selama Livoli.
Tak hanya kompak, Eko Permana Putra dan kawan-kawan bermain taktis. Mereka mengeluarkan seluruh keterampilan, mulai servis yang bagus dan variatif, smes tajam, hingga penempatan bola yang sulit diduga.
Menghadapi tekanan lawan, ketegangan tampak di wajah-wajah pemain Samator yang diisi sejumlah pemain tim nasional, seperti Bagus Wahyu Ardyanto, Mahfud Nurcahyadi, dan I Putu Randu Wahyu Pradana. Padahal, Samator selalu memimpin angka terlebih dahulu di setiap set.
”Intinya, kami main buruk dan AU main bagus sekali,” kata asisten pelatih Samator, Sigit Ari Widodo.
Samator, yang selama ini selalu superior dalam setiap pertandingan, keluar lapangan dalam diam, sementara TNI AU merayakan kemenangan. ”Kami terima kekalahan ini. Memang kami bermain buruk. Biar menjadi pelajaran bagi anak-anak,” tutur Sigit.
Sementara itu, Pelatih TNI AU Jeffrey Walandau mengatakan, ia menyerahkan semuanya kepada anak-anak asuhnya. ”Saya hanya mengarahkan, semua eksekusi dari anak-anak. Selain itu, memang kami banyak diberi keberuntungan,” ujar Jeffrey, yang timnya akan melawan pemenang antara Yuso Gunadarma Yogyakarta dan Bank Sumut hari ini.
Di putri, dua tim dipastikan degradasi ke Divisi I, yakni Yuso Gunadarma Yogyakarta dan TNI AU. Yuso kalah dari LNG Badak Bontang dengan skor 1-3 (25-14, 22-25, 24-26, 16-25), sedangkan TNI AU kandas oleh Mabes TNI AU, 2-3 (25-23, 22-25, 25-22, 16-25, 6-15).