Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Gunung Gede Delapan Jam PP

Kompas.com - 03/12/2012, 00:30 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Pemerhati lingkungan, Tantyo Bangun Wirupati menganggap perlu ada pemahaman ulang terhadap istilah pecinta alam buat kelestarian alam itu sendiri.

"Ketika semakin banyak anak muda melakukan perjalanan ke alam terbuka pada masa-masa libur, terkadang hal itu justru berisiko buat alam itu sendiri," kata Tantyo, di Jakarta, pekan lalu.

Tantyo yang pernah mendaki puncak-puncak gunung seperti McKinley dan Aconcagua ini menyebut pada masa-masa liburan, gunung-gunung seperti Gede di Jawa Barat, Semeru di Jawa Timur atau pun  Rinjani di pulau Lombok bisa disambangi sampai 2000 pendaki. "Semua  membawa kebiasaan masing-masing yang berbeda-beda. Dan yang pasti semua meninggalkan 'sesuatu' di puncak," kata Tantyo.

Ia menyebut kadangkala istilah pecinta alam diartikan sebagai "hidup di alam terbuka dengan gaya seperti di kota." bahkan terkadang berlebihan. "Jadinya terkadang bawaan mereka banyak dengan segala macam makanan. Kalau sudah seperti ini kan, yang tersisa setelah mereka pulang hanyalah kotoran," ungkapnya.

Namun Tantyo yang kini  mendirikan NGo Green.Web.ID menyadari  fasilitas buat pemahaman mereka yang ingin menjadi pecinta alam ini memang sangat kurang. "Di taman-taman nasional saja fasilitas pondok  buat pecinta alam hampir tidak ada. Akibatnya aktivitas pendakian gunung berlangsung masih seperti masa-masa lalu," katanya.'

Karena itu setiapkali melakukan sosialisasi tentang kegiatan di alam bebas kepada anak-anak sekolah, Tantyo berusaha menekankan kesadaran bahwa manusia seharusnya mengenal dan tidak mengganggu siklus alam.

"Mereka juga harus sadar misalnya  proses pertumbuhan pohon di daerah tinggi itu jauh lebih lambat daripada di dataran rendah. Jadi tindakan mematahkan ranting atau cabang, apalagi menebang pohon akan membutuhkan waktu lama untuk kembali ke semula," kata Tantyo yang kini bermukim di Brussels, Belgia ini.

Salah satu satu kesadaran baru yang ingin Tantyo sebarkan adalah menikmati alam tanpa beban berat.  "Kegiatan mendaki gunung tidak harus disertai dengan  menginap yang membutuhkan paralatan dan perbekalan banyak," katanya.

Untuk itulah ia  mengunggah aktivitas dirinya  melakukan pendakian Gunung Gede di Jawa Barat dalam waktu satu hari. Aktivitas ini direkam dan diunggah di akun sosial YouTube. "Mendaki gunung rute tersebut bisa dilakukan tanpa membawa beban berat di punggung dan dituntaskan dalam satu hari. Saya memulai pendakian pada pukul 8 pagi dan telah berada di bawah lagi pada  pukul 4 sore," kata Tantyo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

Timnas Indonesia
Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

Liga Italia
Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Internasional
Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Timnas Indonesia
Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Internasional
Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Internasional
Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Liga Spanyol
Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Liga Inggris
Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Liga Indonesia
Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Motivasi Pemain Asing Terlama Persib yang Begitu Dekat dengan Juara

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Jadwal Malaysia Masters 2024: 11 Wakil Indonesia Beraksi, Tersaji Duel Merah Putih

Badminton
Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Mauricio Pochettino Tinggalkan Chelsea Setelah Hanya Satu Musim

Liga Inggris
Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Ronaldo Perkuat Portugal di Piala Eropa 2024, Kans Pecahkan Rekor

Internasional
Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Sanksi FIFA Tuntas, PSS Sleman Persiapkan Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sorotan untuk Wasit Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com