SYDNEY, KOMPAS.com — Tim karate Indonesia merebut dua medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu pada kejuaraan dunia Shotokan Karate-do International Federation (SKIF) yang berlangsung di Sydney, Australia, 22-24 November 2012. Dalam kejuaraan yang diikuti oleh 750 peserta dari 50 negara ini, tim Indonesia menurunkan 18 atlet.
Pertandingan dibagi dalam beberapa kategori, seperti kata dan kumite, dan berbagai kelompok umur.
Menurut pimpinan rombongan Indonesia, Efdjuno Tando, dua medali emas direbut oleh Wahyu Widayat di nomor kata per orangan pria senior, dan Desy N Salim di kumite per orangan putri usia 18-19 tahun. Sementara itu, medali perak direbut oleh Efjuno Tando di nomor kata per orangan pria umur 70 tahun ke atas, dan perak di nomor kumite per orangan putri 16-17 tahun direbut oleh Tri Wulandari Winda.
Medali perunggu didapat oleh tim kata pria atas nama E Tando, Trisetianto B, Julihartono, dan Jefta Mustafa. Perunggu lainnya didapat oleh Aldrin Tando, Wahyu Hidayat, dan Mohammad Gusti di nomor kata beregu pria 40 tahun ke atas, dan oleh Martinel Prihastuti di nomor kumite putri dewasa minimum (-) 60 kg.
Wahyu Widayat adalah salah satu karateka andalan Indonesia karena prestasinya di masa lalu. Wahyu pernah menjadi juara dunia kata beregu putra SKIF tahun 1994, 1997, dan 2000 serta juara beregu putra SEA Games di tahun 1997. Sementara itu, Martinel Prihastuti adalah pemegang medali emas PON 2012 di Riau.
Kejuaraan dunia SKIF ini dilangsungkan tiga tahun sekali. Menurut Efjuno Tando, di kejuaraan ini dia juga berhasil lulus ujian dan berpredikat internasional sehingga dia bisa memegang Dan 8. Yang lainnya adalah Aldrin Tando Dan 6, serta tiga orang memegang Dan 1, yaitu Jevon Javiet, Mike M Nieuwenhuyen, dan Martinel Prihastuti.
Menurut keterangan Efjuno Tando, kejuaraan dunia SKIF ke-111 ini diikuti atlet dari dua perguruan, yaitu Lemkari dan Inkado. "Ke depannya, SKIF Indonesia diharapkan mampu menjadi wadah pemersatu dan wadah untuk berprestasi bagi perguruan-perguruan Shotokan yang ada di Indonesia," kata Tando.
Tando juga berharap di kejuaraan dunia berikutnya, perguruan-perguruan Shotokan lainnya dapat ikut bergabung. "Karena ini adalah harmoni dan damai. Contoh harmoni dan damai di pertandingan SKIF XI kali ini ditunjukkan dengan adanya tim Budo For Peace, yang beranggotakan karateka dari Palestina dan Israel, serta sumbangan dari anggota SKIF untuk korban tsunami di Iwate, Jepang," ungkap Tando.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.