Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djokovic Impikan Kehidupan di Universitas

Kompas.com - 10/10/2012, 21:21 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com — Petenis nomor dua dunia yang menguasai beberapa bahasa dunia, Novak Djokovic, memiliki sebuah impian yang belum tercapai. Berbicara di depan publik setelah meraih kemenangan untuk lolos ke babak ketiga Shanghai Masters, Rabu (10/10/2012), pemain asal Serbia ini mengatakan bahwa dia merindukan kehidupan sebagai seorang mahasiswa alias masuk perguruan tinggi.

"Saya tidak mengalami sebuah pendidikan sekolah semasa kanak-kanak seperti kebanyakan generasi saya di Serbia dan seluruh dunia. Saya tidak pergi ke sekolah setiap hari. Di sekolah tinggi, saya harus kembali dan melakukan ujian dua-tiga kali setahun. Itulah kasusnya," ujar petenis berusia 25 tahun ini.

"Saya tidak pernah pergi ke universitas. Jadi, jika saya bisa katakan, itulah satu harapan saya dalam hidup. Ini sebuah penyesalan. Saya ingin pergi ke beberapa universitas karena saya senang dengan ide pendidikan serta menjadi bagian dari sebuah grup pelajar. Itu merupakan sebuah periode menyenangkan dalam hidup seseorang."

Djokovic, yang fasih berbicara bahasa Inggris, Jerman, dan Italia, seperti halnya bahasa aslinya, juga mengatakan bahwa dia cukup bagus di sekolah. Kemampuan berbahasanya pun diperoleh secara alami.

"Saya tidak berpikir bahwa Anda harus mempelajari itu," ungkapnya. "Anda memilikinya di dalam diri Anda. Kedua saudara saya berbicara dalam beberapa bahasa. Itu adalah sesuatu yang saya rasa memang kami miliki di dalam keluarga."

"Hal bagus mengenai sistem sekolah di Serbia adalah Anda perlu mengetahui dua bahasa di sekolah dasar. Inggris adalah bahasa wajib; dan (bahasa) yang kedua, Anda bisa memilihnya. Saya memilih bahasa Jerman," tambah Djokovic.

Peraih lima gelar grand slam, yang mulai bermain tenis pada usia empat tahun dan melakukan debut tenis pro di usia 16 tahun, ini menambahkan, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan, maka kesempatan untuk menyerap pengalaman baru pun terbatas.

"Ya, tenis merupakan olahraga yang sangat menuntut, kejam, karena Anda tidak punya banyak waktu luang untuk melakukan hal yang Anda suka, pergi ke tempat-tempat yang Anda ingin lihat, dan mungkin pengalaman lain untuk mempelajari hal baru," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com