BANDUNG, KOMPAS.com - Bermain sepak bola tanpa henti menghadapi 68 tim sudah dimulai tim streer soccer Indonesia di Lapangan Pulosari, Sabtu (22/9) petang. Meski terdengar gila, panitia mengaku bahwa kegiatan mereka bukanlah aksi nekad.
Tim Indonesia yang terdiri dari delapan pemain, lima orang diantaranya positif HIV, ditambah pelatih dan manajer, bakal bermain bergantian. Kesempatan istirahat datang saat jeda antarpermainan atau saat jeda salat.
Untuk memantau kesehatan, dua orang dari Korps Suka Rela Universitas Pasundan disiagakan. Salah seorang diantara mereka, Sarifudin, menerangkan bahwa obat-obatan sudah disiagakan bila terjadi masalah kesehatan.
"Kami optimistis bisa berjalan lancar," katanya.
Manajer Tim, Febby Arhemsyah mengatakan bahwa tukang pijat juga disiagakan bila ada pemain yang ototnya cedera karena bermain nonstop.
Permainan 24 jam ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena tim Indonesia berhasil menggalang dana sebesar Rp 300 juta lebih untuk memberangkatkam pemain. Mereka menggantungkan pada sponsor maupun donasi karena belum mendapatkan dukungan dari pemerintah sepeser pun.
"Pada akhirnya, event ini juga menjadi media kampanye bahwa penyandang HIV juga mampu berolahraga," kata Febby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.