Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick: Harusnya China yang Lebih Dulu Dihukum

Kompas.com - 01/08/2012, 21:31 WIB

LONDON, Kompas.com - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sudah menjatuhkan sanksi diskualifikasi kepada empat ganda putri yang terlibat pertandingan tidak fair pada Selasa (31/7/2012). Pengumuman itu dikeluarkan pada Rabu (1/8), setelah BWF mengadakan sidang di Wembley Arena.

Itu artinya, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, serta dua pasangan Korea Selatan, Jung Kyung Eun/Kim Ha-Na dan Ha Jung Eun/Kim Min Jung, dan ganda nomor satu dunia asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang, kehilangan kesempatan untuk melanjutkan kiprahnya. Padahal, mereka ditengarai bermain kotor hanya untuk memanipulasi hasil undian di perempat final.

Menanggapi keputusan tersebut, Chef de Mission Kontingen Olimpiade Indonesia, Erick Thohir, mengaku akan mengajukan banding. Menurut BWF, kubu Korea Selatan juga akan mengambil langkah serupa.

Meskipun demikian, jadwal pertandingan pada hari Rabu ini akan berlangsung seperti biasa. Akan tetapi, belum ada kejelasan apakah empat pasangan ini masih boleh bermain di perempat final, atau lawan mereka mendapat tiket gratis menuju semifinal.

Menurut Erick, China sudah kerab melakukan hal memalukan ini tetapi BWF terkesan tidak memberikan tanggapan. Dengan demikian, kejadian tersebut bisa terus terulang.

"China sudah melakukan ini beberapa kali dan mereka tidak pernah mendapat sanksi dari BWF," ujar Erick seperti dilansir AP, Rabu (1/8). "Pada game pertama kemarin ketika China melakukannya, BWF tidak melakukan apapun. Jika BWF melakukan sesuatu pada pertandingan pertama dan mereka mengatakan anda didiskualifikasi, maka itu menjadi peringatan bagi lainnya."

Sementara itu Vice President IOC, Craig Reedie, yang merupakan mantan ketua federasi bulu tangkis internasional, menyambut baik keputusan BWF. Menurutnya, apa yang dilakukan ini merupakan upaya penyelamatan sportivitas di dunia olahraga.

"Olahraga itu kompetitif," ujar Reedie. "Jika anda kalah merupakan elemen dari kompetitif itu, dan semua hal menjadi tidak berarti.

"Anda tidak bisa membiarkan seorang pemain merusak turnamen seperti itu, dan tidak mengambil aksi. Jadi, apa yang dilakukan ini bagus."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

    Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

    Internasional
    Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

    Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

    Internasional
    Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

    Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

    Internasional
    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

    Internasional
    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

    Timnas Indonesia
    Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

    Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

    Internasional
    Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

    Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

    Badminton
    Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

    Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

    Badminton
    Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

    Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

    Badminton
    Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

    Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

    Badminton
    Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

    Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

    Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

    Sports
    Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

    Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

    Badminton
    'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

    "Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

    Timnas Indonesia
    Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

    Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com