Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Marah atas Tuduhan Penggunaan Doping

Kompas.com - 01/08/2012, 17:23 WIB
Tabita Diela

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China marah atas tuduhan penggunaan doping yang menimpa perenang bintang terbaru mereka, Ye Shiwen, yang telah memenangkan dua medali emas di Olimpiade London.

Tuduhan ini muncul setelah Ye yang berusia 16 tahun memenangkan perlombaan nomor 400 meter individual medley, dan nomor 200 m IM. Pada perlombaan hari Sabtu (28/7/2012) yang lalu, Ye bahkan menyelesaikan putaran terakhirnya dengan catatan waktu 28,93 detik. Ia mencetak waktu yang lebih cepat dari Ryan Lochte.

Pada Rabu (1/8/2012) ini, Global Times memberikan serangan balasan. "Negara-negara Barat masih menilai bahwa China memiliki mentalitas kuno, dan berpikiran picik menanggapi kemajuan yang dialami oleh China," menurut editorial media cetak tersebut. Serangan balasan ini juga diikuti oleh lembaga penyiaran nasional CCTV yang mendukung Ye pada siaran berita tengah harinya.

Ayah Ye, Ye Qinsong mengatakan kepada media China bahwa media Barat "selalu arogan". Pihak penyelenggara Olimpiade di London juga membela perenang muda China ini dengan mengatakan bahwa Ye telah melewati serangkaian tes anti-doping dan telah lulus tes.

Untuk beberapa dekade, Beijing telah mendapatkan dukungan publik dengan peraihan medali emas Olimpiade yang dimenangkan oleh atlet-atlet yang dilatih dengan menggunakan sistem olahraga Soviet yang didukung oleh pemerintah. Pencapaian dari olahraga atletik biasanya digunakan untuk menginspirasi kebanggaan dan patriotisme nasional, dan menangkis kritik atas Partai Komunis yang tengah berkuasa.

Di media China, medali Olimpiade diurutkan berdasarkan jumlah medali emas yang diperoleh oleh sebuah negara. Setelah memenangkan 51 medali emas di Olimpiade Beijing empat tahun lalu, saat ini China telah mengumpulkan 13 medali emas di London, dengan keseluruhan medali berjumlah 23.

Bagi banyak penduduk China, emas adalah lambang kekuatan negara, dan pemenang medali emas diberikan penghargaan jauh lebih banyak ketimbang peraih perak dan perunggu. Terkadang, meraih medali lain selain medali emas adalah hal yang buruk bagi atlet China. Air mata setelah mendapatkan medali perak, seperti yang didapatkan oleh Wu Jingbiao minggu ini, adalah air mata kesedihan.

"Saya telah membuat negara saya kecewa; saya mengecewakan tim angkat besi China; saya mengecewakan semua orang yang telah peduli terhadap saya. Saya meminta maaf," kata Wu sambil menangis karena berada di posisi kedua setelah Korea Utara.

Di kasus yang lain, harapan peraih medali pada cabang olahraga angkat besi di nomor 53kg, Zhou Jun, diserang oleh media setelah ia tereliminasi tanpa satu pun angkatan yang sukses. Sebuah surat kabar China menyebutnya sebagai "kekalahan yang paling memalukan" di sejarah angkat besi putri China.

Selain dugaan penggunaan doping, China juga tengah terlibat dalam kontroversi lain di London. Tim ganda putri badminton China kemungkinan besar akan menghadapi hukuman disipliner menyangkut aksi mereka yang berusaha mengalah di Olimpiade agar terhindar dari perlawanan dengan rekan senegaranya. Juara dunia ganda putri Wang Xiaoli/Yu Yang kalah dari lawan asal Korea Selatan Jung Kyun-eun/Kim Ha-na agar terhindar dari laga melawan Zhao Yunlei/Tian Qing di perempat final.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

    Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

    Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

    Timnas Indonesia
    Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

    Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

    Liga Inggris
    Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

    Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

    Liga Lain
    Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

    Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

    Timnas Indonesia
    Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

    Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

    Timnas Indonesia
    Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

    Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

    Timnas Indonesia
    Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

    Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

    Badminton
    Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

    Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

    Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

    Timnas Indonesia
    Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

    Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

    Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

    Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

    Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

    Timnas Indonesia
    Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

    Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com