Demi Keamanan, Paus Digiring secara Estafet

KARAWANG, KOMPAS.com — Paus jenis sperm whale yang terdampar di perairan Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, digiring dengan cara estafet, Sabtu (28/7/2012). Proses itu memakan waktu sedikitnya dua jam sejak pengikatan hingga penarikan.

Dengan alasan keamanan, paus ditarik secara estafet dari kapal penaik utama ke tugboat. Sebelumnya, paus dikhawatirkan bergerak liar setelah sampai di kedalaman air tertentu sehingga justru menarik kapal penarik.

Tim gabungan Kopassus, Jakarta Animal Aid Network (JAAN), SAR Sagara, Tagana Karawang, dan sejumlah relawan mulai mengikat paus sekitar pukul 13.30. Paus pun ditarik secara perlahan dengan kapal penarik utama milik Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai, kemudian tali dipindah ke tugboat.

Pukul 13.53, paus yang diperkirakan memiliki panjang 12 meter itu berhasil ditarik 500 meter dari posisi semula. Pukul 14.49, paus telah berada lebih dari 3 kilometer dari posisi awal, dan telah mencapai kedalaman air 14 meter.

Relawan JAAN, Nanang, mengatakan, sesuai dengan informasi radio dan rencana hasil koordinasi, paus akan dilepas jika kedalaman air dinilai telah memadai untuk bergerak atau diperkirakan 20 meter.

Keberhasilan itu membuat sejumlah relawan terlihat gembira sebab sejak paus itu ditemukan terdampar, Rabu (25/7/2012), sejumlah upaya menarik ke tengah laut selalu gagal. Kapasitas kapal dan perahu tidak memadai dan tak sebanding dengan beratnya bobot paus tersebut.

"Kami kehilangan kontak. Radio tim yang ikut ke tengah laut tak dapat dihubungi lagi. Keberadaannya di luar jangkauan radio," kata Nanang sekitar pukul 16.00.