MANAMA, Kompas.com - Khadija al-Mousawi, isteri pejuang pro demokrasi Bahrain, mengecam pemilik F1, Bernie Ecclestone sebagai seorang yang tak peduli gerakan perbaikan demokrasi di negaranya.
Dalam sebuah wawancara di Manama, Khadija mengatakan Ecclestone tidak mau membantu gerakan pro demokrasi di Bahrain mau pun perjuangan suaminya, Abdulhadi al-Khawaja.
Abdulhadi al-Khawaja yang merupakan warganegara Denmark saat ini dipenjara karena memimpin gerakan pro demokrasi di Bahrain, Gelombang pro demokrasi di Bahrain mendapat teknanan dari pemerintah dan telah menelan korban puluhan jiwa dan sempat membuat kontroversi kelangsungan F1 di negara tersebut.
Abdulhadi al-Khawaja sendiri melakukan gerakan mogok makan selama dua bulan dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
Khadija sendiri tidak menentang pelaksanaan GP F1 di Bahrain. "Saya tidak marah kepada pemerintah. Yang membuat saya marah adalah adanya orang-orang seperti Ecclestone yang datang ke Bahrain karena menganggap semua baik-baik saja," kata Khadija al-Mousawi.
Salah satu puteri al-Mousawi melanjutkan perlawnanan ayahnya dengan ikut dalam demonstrasi yang berlangsung di Manama. "Saya hanya bisa memastikan bahwa saya samasekali tidak bahagia, keluarga saya juga tidak bahagia."
Pekan lalu di sela GP China, Ecclestone mengatakan ia akan pergi ke Bahrain apabila pihak FIA memutuskan GP Bahrain tetap diadakan. "Tidak ada apa pun yang terjadi (di sana)," kata Ecclestone, 81. "Saya kenal orang-orang di sana dan setahu saya di sana sangat tenang dan damai."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.