MANILA, Kompas.com - Petinju Filipina, Manny Pacquiao berharap mega tarungnya menghadapi Floyd Mayweather akan dikenang seperti "Thrilla in Manila" yang mempertemukan Muhammad Ali dan Joe Frazier pada 1975.
Pacquuiao sendiri memiliki keyakinan jika ia bertemu dengan Floyd Mayweather Jr, pertemuan ini akan sangat menarik dan bermutu tinggi tak ubahnya seperti Ali-Frazier tersebut.
"Dengan pertemuan kami, siapa tahu kami akan membuat semua oarng mengenangnya seperti pertemuan Ali dan Frazier. Pertemuan Ali dan Frazier 37 tahun lalu merupakan pertarungan yang masih dibicarakan sampai saat ini," kata Pacquiao.
Namun pertemuan Pacquiao dan Mayweather hingga kini masih belum terwujud. Pihak Mayweather menginginkan bayaran yang lebih besar daripada yang akan diterima Pacquiao. Mereka bahkan menginginkan semua bayaran melalui tayangan pay-per-view menjadi hak petinju AS tersebut.
Pertemuan Pacquiao dan Mayweather menjadi semakin sulit terwujud karena status Mayweather sebagai terhukum yang harus menjalani hukumannya selama tiga bulan. Mayweather akan menghadapi Miguel Cotto, 5 Mei mendatang, sementara Pacquiao akan menghadapi Timothy Bradley pada 9 Juni.
Namun Pacquiao yakin orang akan lebih mengenangnya ketimbang Mayweather. "Saya tidak menginginkan apa-apa lagi. Saya telah melakukan semuanya di tinju," kata Pacquiao yang telah menghadapi petinju-petinju besar seperti Erik Morales, Oscar De La Hoya, Miguel Cotto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.