Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarah Seberangi Atlantik dengan Selancar Angin

Kompas.com - 23/02/2012, 14:19 WIB

DAKAR, KOMPAS.com - Seorang perempuan Perancis, Rabu (22/2/2012), berangkat dari Senegal untuk berselancar melintasi Samudera Atlantik. Sarah Hebert, nama perempuan pemberani itu, melakukan langkah tersebut enam tahun setelah ia dipasangi alat pacu jantung guna mengendalikan kondisi jantungnya yang punya potensi bermasalah fatal.

Hebert, empat kali juara selancar angin (windsurfing) Perancis dan juara Eropa, memulai perjalanan sepanjang 4.000 kilometernya dari sebuah pantai di utara ibukota Dakar, Senegal. Ia diperkirakan akan membutuhkan waktu 25 hari untuk mencapai Guadeloupe di kepulauan Karibia.

Perempuan 28 tahun dari Carnac, Brittany, Perancis barat laut itu, mengatakan kepada wartawan sebelum berangkat bahwa penyeberangan itu adalah impiannya. Ia punya passion untuk berlayar di samudra. "Saya mencintai laut. Saya tidak sabar untuk segera berada di luar sana tetapi saya tidak ingin melakukan ini sendirian," katanya. Ia menambahkan, ia berharap bahwa ia hanya mendengar suara ombak sebagai teman pelayarannya.

Hebert, yang mengatakan ia menggunakan sebuah papan selancar angin "yang umum", akan ditemani sebuah kapal pendukung bersama empat orang kru. Dia bermaksud untuk berselancar selama enam hingga delapan jam sehari. Pada malam ia tidur di atas kapal. Kapal itu juga membawa empat papan selancar cadangan, selusin layar tambahan, sebuah radio VHF, telepon satelit, global positioning system (GPS), serta suar tanda bahaya. Setiap hari ia akan memulai  perjalanannya dengan menggunakan GPS untuk menentukan titik tepat di mana ia berhenti pada malam sebelumnya. Peselancar itu mengatakan, ia akan mendengarkan musik dan buku audio karangan Jules Verne selama penyeberangan itu.

Langkah Hebert itu merupakan demonstrasi lain dari kehendak dan tekad besinya. Tahun 2005, dia mendekati puncak karirnya ketika ia didiagnosis dengan takikardia ventrikel, kondisi yang mengancam nyawanya yang memperlihatkan denyut jantungnya meningkat hingga 300 kali per menit selama latihan keras. Untuk mencegah serangan jantung, para dokter memasukkan sebuah baterei yang dioperasikan defibrilator untuk mengatur detak jantungnya dengan menggunakan impuls listrik.

Hebert, yang tumbuh di Kaledonia Baru, menggambarkan hal itu sebagai "masa sulit". Ia juga terguncang secara fisik dan mental tetapi setelah pihak berwenang pelayaran Perancis menarik lisensinya untuk berkompetisi. Peselancar itu mengatakan, penarikan lisensi itu lebih sulit ketimbang operasi yang dilakukan. Namun ia kembali ke papan selancar dua bulan sesudah operasi dan memenangkan kejuaraan Eropa tahun 2006.

Pihak Armenia kemudian menghubungi dia untuk berkompentisi atas nama mereka mereka dan pada 2007 ia menjadi runner-up dalam kejuaraan dunia. Tahun berikutnya lolos ke Olimpiade.

Hebert mengatakan, medali bukan masalah baginya. Mak, ia tak putus asa kalau tidak mampu meraih medali. "Yang saya butuhkan adalah berada di air, lalu membuktikan bahwa dengan keberanian, tidak ada yang mustahil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Media Wales Bahas Nathan Tjoe-A-On, Pemain Masa Depan, Saran Dipinjamkan

Media Wales Bahas Nathan Tjoe-A-On, Pemain Masa Depan, Saran Dipinjamkan

Timnas Indonesia
Momen Thiago Silva Liburan di Bali dengan Sang Istri

Momen Thiago Silva Liburan di Bali dengan Sang Istri

Liga Inggris
Cerita Alberto Rodriguez, Rasakan Degradasi lalu Bawa Persib ke Final

Cerita Alberto Rodriguez, Rasakan Degradasi lalu Bawa Persib ke Final

Liga Indonesia
Kisah Bernardo Silva, Dipinggirkan lalu Bangkit Terinspirasi Messi

Kisah Bernardo Silva, Dipinggirkan lalu Bangkit Terinspirasi Messi

Liga Inggris
Arne Slot Serupa Juergen Klopp, Diyakini Sukses di Liverpool

Arne Slot Serupa Juergen Klopp, Diyakini Sukses di Liverpool

Liga Inggris
Simone Inzaghi Raih Penghargaan Pelatih Terbaik Liga Italia 2023-2024

Simone Inzaghi Raih Penghargaan Pelatih Terbaik Liga Italia 2023-2024

Liga Italia
AC Milan Pisah dengan Pioli, Bonera Naik, kemudian Fonseca

AC Milan Pisah dengan Pioli, Bonera Naik, kemudian Fonseca

Liga Italia
Malaysia Masters 2024: Dejan/Gloria Kalah, Telur Belum Pecah

Malaysia Masters 2024: Dejan/Gloria Kalah, Telur Belum Pecah

Badminton
Barcelona Resmi Pecat Xavi, Hansi Flick Kandidat Kuat Pengganti

Barcelona Resmi Pecat Xavi, Hansi Flick Kandidat Kuat Pengganti

Liga Spanyol
Jadwal Man City Vs Man United di Final Piala FA, Adu Taktik Guardiola-Ten Hag

Jadwal Man City Vs Man United di Final Piala FA, Adu Taktik Guardiola-Ten Hag

Liga Inggris
Alasan AC Milan Pilih Perpisahan, Bukan Pemecatan Stefano Pioli

Alasan AC Milan Pilih Perpisahan, Bukan Pemecatan Stefano Pioli

Liga Italia
Jay Idzes 'Berisik' Saat Main di Timnas Indonesia, Tekad Bawa Garuda Mendunia

Jay Idzes "Berisik" Saat Main di Timnas Indonesia, Tekad Bawa Garuda Mendunia

Timnas Indonesia
Tiket Final Liga 1 Persib Vs Madura United Ludes, Bojan Hodak Sampaikan Pesan Penting

Tiket Final Liga 1 Persib Vs Madura United Ludes, Bojan Hodak Sampaikan Pesan Penting

Liga Indonesia
Man City Vs Man United, Foden dan Haaland Ganas di Derbi Manchester

Man City Vs Man United, Foden dan Haaland Ganas di Derbi Manchester

Liga Inggris
Kandas di Malaysia Masters, Tekad Rehan/Lisa Lebih Baik di Indonesia Open 2024

Kandas di Malaysia Masters, Tekad Rehan/Lisa Lebih Baik di Indonesia Open 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com