Makau, Kompas
Tahun 2006 adalah tahun prestasi terburuk tim Uber Indo- nesia. Indonesia pernah pula gagal ke putaran final Piala Uber 1959. Namun, saat itu kegagalan dianggap wajar karena Indonesia masih dipandang sebelah mata sebagai pendatang baru di dunia bulu tangkis.
Kegagalan tahun 2006 menjadi tamparan keras Indonesia. Pasalnya, selama puluhan tahun terakhir Indonesia nyaman mengetahui kepastian langganan di putaran final Piala Thomas dan Uber. Imelda Wiguna dan kawan- kawan pernah menjungkirbalikkan kedudukan skor dengan
Drama berlanjut dengan kecemerlangan Susy Susanti, Yuliani Sentosa, Mia Audina, Lili Tampi/ Finarsih, dan Eliza Nathanael/ Zelin Resiana yang melindas China pada final 1994 dan 1996.
Setelah era itu, Indonesia masih menjadi tim langganan tampil di putaran final. Sampai akhirnya terjadi malapetaka tahun 2006. Dalam pertandingan penyisihan grup di Jaipur, Indonesia mengalahkan Iran 5-0 dan Taiwan 3-2. Namun, Indonesia kalah dari Korea 0-5 dan Malaysia 2-3.
Sejumlah pengamat menilai, kegagalan tim Piala Uber tahun 2006 sebagai akumulasi berbagai kebijakan yang kurang tepat, termasuk kesempatan bertanding ke luar negeri dalam setahun sangat minim. Penghematan membuahkan peristiwa memprihatinkan. Bak mau menangkap ikan besar dengan jaring kecil.
Kegagalan di Jaipur itu membayangi perjuangan tim Uber Indonesia pada babak penyisihan zona Asia di Makau, 13-19 Februari. Indonesia diperkuat lagi sejumlah pemain yang tampil di Jaipur, seperti Adriyanti Firdasari, Greysia Polii, dan Liliyana Natsir, menghadapi tantangan berat untuk merebut tiket ke putaran final.
Sama seperti di Jaipur, Adriyanti dan kawan-kawan tergabung di Grup Y. Lawan mereka kini Thailand, Sri Lanka, dan Kazakhstan. Thailand adalah ancaman paling serius.
Indonesia harus dapat mengatasi Thailand dan menjuarai Grup Y. Skenario ini demi menghindari China, calon juara Grup W, di perempat final.
Kalah dari Thailand berarti peluang lolos ke putaran final di Wuhan kian kecil. Kandas di perempat final berarti tiket putaran final di Wuhan melayang karena pada penyisihan kali ini hanya ada tiga tiket yang otomatis diambil tim yang ke semifinal.
Hari Jumat, tim Indonesia, yang tiba di Makau Kamis (9/2) malam, latihan untuk menjaga kebugaran. Mereka berlatih di lapangan sewaan milik Instituto Politecnico De Macau.
Sabtu, tim Uber menjajal lapangan utama tempat babak penyisihan zona Asia di Makau Forum. Di situ mereka orientasi lapangan, termasuk arah angin dan lampu penerangan. Temperatur kota Makau saat ini dingin, yaitu 8-10 derajat celsius dengan angin bertiup kencang.
”Semua pemain hanya latihan ringan untuk pemanasan dan penyesuaian lapangan. Pertandingan puncak penyisihan grup diprediksi terjadi saat melawan Thailand, Rabu depan. Kami tak memberikan latihan terlalu berat,” kata Wong Tat Meng, pelatih tunggal putri. (Gatot Widakdo dari Makau, China)