Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tetap Tampil di Kualifikasi

Kompas.com - 26/01/2012, 03:31 WIB

Jakarta, Kompas - Meski Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Jepang sudah menyatakan keberatan, Konfederasi Bulu Tangkis Asia dan Federasi Bulu Tangkis Dunia tetap tidak akan mencegah niat tim China untuk ikut babak penyisihan Piala Thomas dan Uber.

Pasalnya dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Konfederasi Bulu Tangkis Asia (BAC) ataupun Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tidak ada aturan yang melarang tuan rumah atau juara bertahan untuk mengikuti kualifikasi sekalipun sudah otomatis mendapat tiket putaran final.

”Jadi tak ada yang bisa menghadang China baik BAC maupun BWF,” kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Juniarto Suhandinata di Jakarta, Rabu (25/1).

Apalagi, kata Juniarto, alasan China untuk ikut kualifikasi cukup kuat. Selain untuk mencari tambahan poin pemainnya untuk penghitungan kualifikasi olimpiade, mereka ingin tampil sebagai juara karena kualifikasi ini merupakan kejuaraan beregu Asia.

”Pihak BWF dan BAC sudah menjamin, meski China ikut kualifikasi, tetap tidak akan mengurangi jatah kuota Asia ke putaran final. Meski demikian, keikutsertaan China tetap akan berimplikasi pada peta persaingan yang semakin ketat,” kata Juniarto.

Kualifikasi Piala Thomas dan Uber untuk zona Asia akan digelar di Makau pada 13-19 Februari dengan diikuti 14 negara, termasuk di dalamnya tuan rumah China.

 

Zona Asia akan memperebutkan empat tempat (di luar juara bertahan China) untuk Thomas dan tiga tempat (di luar tuan rumah China dan juara bertahan Korea untuk Uber) dari 12 negara yang berhak mengikuti putaran final yang akan berlangsung di Wuhan, China, 20-27 Mei.

Dengan kondisi ini, peluang tim Uber Indonesia untuk lolos ke putaran final akan semakin berat. Apalagi, jika tim Indonesia tidak termasuk dalam tim yang diunggulkan.

”Kalau tidak masuk dalam tim unggulan, perjuangan akan berat. Karena bisa saja kita satu grup dengan China dan negara kuat lain seperti India, Taiwan, Malaysia, atau Singapura,” katanya.

Untuk skema pertandingan, kata Juniarto, kemungkinan tak akan berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Selama ini peserta dibagi dalam empat grup dan hanya juara grup yang otomatis mendapat tiket.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com