MELBOURNE, KOMPAS.com — China hanya membutuhkan waktu untuk memproduksi petenis pria "hebat" sehingga bisa menandingi kiprah petenis putri mereka. Demikian disampaikan ketua ATP, Brad Drewett, Rabu (18/1/2012), yang menyebutkan kalau dampak negara tersebut pada tenis "tidak dapat dipercaya".
Petenis putri China, Li Na, yang merupakan unggulan kelima di Grand Slam Australia Terbuka, membuat kejutan pada tahun lalu. Dia menjadi petenis Asia pertama yang menjuarai grand slam.
Selain Li Na, China juga memiliki dua petenis putri yang punya potensi bagus. Saat ini ada Zheng Jie dan Peng Shuai, yang menghuni peringkat 50 besar dunia.
Namun, di sektor putra, China tak memiliki pemain top karena Zhang Ze hanya mampu menduduki peringkat 292 dunia. Akan tetapi, Drewett, yang baru menduduki posisinya sebagai ketua ATP pada tahun ini, mengatakan kalau juara-juara dari kategori putra pasti akan muncul.
"Saya pikir dengan kesuksesan Li Na dan beberapa pemain tenis putri lainnya, saya tidak dapat lebih gembira lagi. Saya pikir ini hebat, bukan hanya untuk tenis putri, WTA, dan Li Na, namun juga untuk setiap orang di permainan ini, termasuk ATP."
"Saya mendapat banyak pertanyaan ketika sedang berada di China, 'Kapan kami akan memiliki petenis putra China yang hebat?' Jawaban saya adalah, hal itu bukan masalah, masalahnya adalah kapan."
"China memiliki sejarah atlet-atlet hebat, di olimpiade, apakah di nomor lari, senam. Ini hanya masalah waktu sebelum beberapa atlet hebat mengambil raket tenis dan mengguncang pentas dunia. Saya sangat positif terhadap masa depan China pada olahraga kami."
Drewett juga mengatakan kalau dampak pertumbuhan pesat olahraga di China pada sepuluh tahun terakhir merupakan hal yang sulit dipercaya. Dia menambahkan bahwa negara tersebut adalah titik fokus untuk pertumbuhan di masa depan.
"Saya tidak berpikir kalau hal itu akan berhenti," tambahnya. "Kami ini seperti perusahaan di dunia. China adalah fokus dari pertumbuhan. ATP (Association of Tennis Professional) memiliki penempatan yang sangat baik, di mana kami memiliki ajang-ajang besar di Beijing dan Shanghai."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.