Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

David Fokus ke London

Kompas.com - 20/12/2011, 02:34 WIB

Solo, Kompas - Setelah memborong tujuh medali emas dari tenis meja ASEAN Para Games 2011, David Jacobs memfokuskan diri untuk persiapan Paralympics 2012 di London. David adalah petenis meja Indonesia yang lolos kualifikasi dan saat ini menempati peringkat ke-10 dunia.

”Fokus saya memang ke London. Ajang ASEAN Para Games (APG) ini hanya sebagai pemanasan sebelum saya turun di beberapa turnamen internasional Eropa dan Asia,” kata David. ”Tahun depan akan ada tiga turnamen yang saya ikuti, di Italia, Spanyol, dan China.”

Untuk bisa ikut turnamen tersebut, David disokong empat sponsor, yakni Yayasan Theo Chew (Jakarta), Bank Mayapada, produsen peralatan tenis meja Butterfly, dan Indocement. Dia sendiri yang mengajukan proposal ke perusahaan tersebut.

Meski tidak memengaruhi kualifikasi, tiga turnamen ini perlu diikuti untuk mendongkrak peringkat. ”Kalau peringkat saya semakin tinggi, peluang lebih besar karena dalam sistem unggulan nanti, saya bisa mendapat lawan lebih ringan,” kata David.

David yang bermain di kelas 10 (cacat tangan) pada APG meraih medali emas nomor tunggal putra open, ganda putra open, ganda campuran open, ganda putra open, ganda campuran, beregu, dan tunggal. Dia tak menemukan lawan berarti.

Untuk Paralympics, David menargetkan meraih medali. ”Melawan 16 pemain terbaik dunia bukan hal mudah meskipun bukan berarti peluang tidak ada. Dengan persiapan yang sudah saya lakukan, mudah-mudahan bisa mencapai target,” tutur pemain kidal berusia 34 tahun ini.

Prestasi cabang tenis meja Indonesia dinilai meningkat dibandingkan dengan APG sebelumnya meski target perolehan emas meleset. Salah satu pelatih tenis meja, Suwarno, mengatakan, dari target 25-30 emas, Indonesia meraih 20 emas. Ini karena dari rencana 57 nomor, hanya 44 nomor yang jadi dipertandingkan. ”Kekuatan kita berkurang di nomor tim dan ganda karena banyak atlet yang dipindahkan kelasnya,” kata Suwarno.

Hal senada diungkapkan manajer tim tenis meja Indonesia, Bejo Kustion. Indonesia kuat pada nomor berdiri (standing) dan masih perlu mengatasi ketinggalannya pada nomor kursi roda dan kelompok putri. Namun, APG ini menurunkan lebih banyak atlet. Cabang tenis meja memiliki tambahan atlet berpotensi yang perlu terus dibina.

”Dimasukkannya atlet difabel dalam program pelatihan jangka panjang sangat bagus. Kami berharap atlet baru yang menorehkan prestasi di ajang ini direkrut dan diikutkan program jangka panjang agar kemampuan mereka makin terasah,” papar Bejo.

10 emas

Dari cabang renang, pada hari terakhir, Indonesia menambah 10 medali emas. Jadi, Indonesia mendominasi perolehan medali dengan 35 emas, 22 perak, dan 18 perunggu, disusul Thailand yang mengoleksi 33 emas, 33 perak, dan 18 perunggu. Posisi ketiga ditempati Vietnam dengan 22 emas, 20 perak, dan 8 perunggu.

Pada hari terakhir pelaksanaan cabang atletik ini, Indonesia menambah enam medali emas. Tuan rumah gagal memenuhi target perolehan 37 medali emas. Indonesia hanya merebut 34 medali emas karena ada tiga nomor yang lepas.

Secara keseluruhan, Thailand tampil sebagai juara umum APG VI. Dari perhitungan perolehan medali emas panitia, Thailand mengoleksi 115 medali emas, disusul Indonesia dengan 107 emas. (EKI/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com