Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Atlet Mencetak Prestasi Tinggi!

Kompas.com - 11/10/2011, 16:31 WIB

JAKARTA, Kompas.com – SEA Games XXVI 2011 diselenggarakan di Indonesia. Segala upaya dilakukan Indonesia demi kesuksesan salah satu kejuaraan bergengsi Asia Tenggara ini. Namun, bagaimana dengan persiapan atlet itu sendiri? Mengingat kehidupan mantan atlet yang memprihatinkan, apakah para atlet SEA Games ini masih memiliki semangat untuk memperjuangkan Merah Putih?   "Kehidupan mantan atlet yang memprihatinkan hendaknya bisa menjadi pemacu semangat bagi atlet sekarang ini untuk lebih giat berlatih mencapai prestasi terbaiknya dalam SEA Games nanti, dan bisa lebih mempersiapkan diri untuk masa pensiunnya," ujar Hadi Wihardja, Sekretaris Jenderal Ikatan Atlet Nasional Indonesia (IANI), dalam diskusi olahraga, Selasa (11/10/11), di Senayan.   "Para atlet juga harus berlatih dengan semangat nasionalisme yang tinggi, untuk mencetak prestasi terbaik mengharumkan nama Indonesia di ajang Internasional, selalu belajar dari kesalahan, selalu pemberbarui prestasi, karena pemerintah saat ini sudah menyediakan reward yang sangat besar dibandingan zaman dulu. Sudah saatnya atlet sekarang harus lebih giat lagi mencetak prestasi terbaiknya," tambah Hadi.

Apalagi, lanjut Hadi, saat ini sudah ada pihak swasta yang akan memberi perhatian untuk mantan atlet, seperti Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI). Hendaknya keberadaan YOI ini bisa lebih memacu semangat atlet sekarang untuk lebih berprestasi, sehingga mereka tidak terlalu khawatir dengan masa depannya.

"Tetapi walaupun demikian, atlet juga harus mempersiapkan dirinya dengan manajemen waktu yang baik, atlet harus bisa membagi waktu latihan dan sekolah atau kuliah, bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar, latihan, dan sudah waktunya atlet mengurangi waktu bermain apabila sedang tidak latihan. Lebih baik waktu luang tersebut digunakan untuk belajar, agar prestasi di sekolah atau kuliah pun bisa berprestasi juga," ujar Hadi.

Mantan perenang nasional, Richard Sambera, juga memberikan pendapat mengenai masa depan para atlet. Menurutnya, setiap cabang olahraga juga harus mempersiapkan pendidikan formal untuk para atlet, karena selama dalam pelatihan, atlet juga sudah mengorbankan waktu pendidikannya demi membela nama Indonesia.

"Contoh saja seperti Singapora, ada sekolah untuk para atlet, dan mereka sebenarnya mencontoh konsep dari Indonesia dengan sekolah atlet Ragunan, hanya saja pelaksanaan di Indonesia kurang konsisten," jelas Richard.   "Dimulai dari induk organisasi olahraga yang harus memperhatikan pendidikan para atlet. Jangan membuat atlet harus memilih sekolah atau olahraga, tetapi hendaknya keduanya harus bisa seiiring sejalan dibina oleh setiap organisasi cabang olahraga, agar atlet punya modal pendidikan yang cukup untuk masa depannya nanti," tambahnya.

Richard menegaskan, atlet yang sedang berprestasi sekarang ini perlu diingatkan bahwa masa kejayaan ada batasnya. Karena itu, mereka perlu disadarkan pentingnya manajemen diri dan manajemen keuangan, sehingga bisa mempersiapkan segala sesuatunya apabila masa kejayaannya sudah selesai. Pasalnya, untuk atlet sekarang ini, bonus yang dijanjikan sudah cukup besar, sehingga dengan manajemen keuangan yang baik, bonus tersebut bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

"YOI memang sangat membantu, dan perlu kita dukung. Tetapi yang paling penting dan paling mendasar adalah program dari Pemerintah yang terencana dan konsisten, yang akhirnya nanti bisa menggugah pihak swasta untuk turut membantu program olahraga Indonesia," ujar Richard.

Memang harus diakui, banyak mantan atlet berprestasi Indonesia yang kehidupannya memprihatinkan. Sebut saja Wongso Suseno yang dulunya juara dunia OPBF pertama untuk Indonesia di kelas Welter (63 Kg). Sekarang, dia menjadi tenaga serabutan di salah satu perusahaan di Malang.   Nama lain yang tidak asing adalah Minto Hadi, yang pernah menempati peringkat kedua OPBF kelas terbang. Kehidupannya setelah pensiun sangat tragis, karena dia mengalami kebutaaan akibat perjuangannya membela bangsa Indonesia. Sekarang dia hanya berprofesi sebagai tukang pijat di kota Malang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com