Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Harus Contoh Jejak Thailand

Kompas.com - 27/09/2011, 19:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di negara lain, kehidupan mantan atlet mendapat perhatian penuh dari pemerintah ketika memasuki masa pensiunnya dari dunia olahraga. Hal itu seharusnya dicontoh di Indonesia.

Demikian diungkapkan mantan pejudo nasional Ferry Pantaow. Menurutnya, kondisi seperti itu sangat memprihatinkan sehingga sebagian besar mantan atlet kini mau memberikan dukungan berdirinya Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) dalam memberikan bantuan pada mantan atlet yang hidupnya masih di bawah garis kemiskinan. Pasalnya, atlet yang mapan hidupnya setelah pensiun sebagai atlet bisa dihitung dengan jari.

"Indonesia seharusnya mengikuti jejak negara lain seperti Thailand, Malaysia dan China sangat menghargai perjuangan para atlet. Sementara di Indonesia perhatian semacam itu kecil sekali," ujar Ferry dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Ferry menegaskan, kurangnya perhatian pemerintah terhadap kehidupan mantan atlet setelah pensiun tentunya mendapat sentuhan dari pihak swasta. Peranan seperti itu harus diwujudkan YOI yang mempunyai keinginan membantu memberikan pengarahan pada mantan atlet yang kehidupannya kurang mampu.

Ia menyadari bantuan pada mantan atlet itu sangat diperlukan. Namun ia berharap, bantuan yang diberikan itu berupa kail, bukan ikannya. Maksudnya, lanjut Ferry, bantuan yang diberikan adalah bidang usaha atau pengarahan masa depan si atlet sesuai bidangnya.

Dia melanjutkan, jika hal itu mampu dilakukan dan diterapkan pihak swasta, maka akan menyentuh pemerintah dalam memberikan perhatian pada mantan atletnya. Bantuan pada mantan atlet yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan itu seharusnya dilakukan sejak dari zaman dulu.

Pasalnya, saat ini sudah ribuan mantan atlet yang mengalami kehidupan dibawah garis kemiskinan. Hal itu tentunya yang memberatkan pemerintah bila ditarik menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Gebrakan dari pemerintah, khususnya datang dari Presiden dalam menyuarakan pemberian bantuan pada mantan atlet nasional yang kurang mampu. Bila perlu dikeluarkan Kepres agar para pengusaha diwajibkan membantu mantan atlet yang kurang mampu. Melalui Kepres bisa disuarakan pada pemilik perusahaan swasta agar menerima para mantan atlet menjadi karyawan atau pekerjanya sesuai dengan kemampuannya.

"Dengan begitu, peranan swasta lebih mengarah. Bahkan, bila perlu YOI bisa ditunjuk sebagai koordinator untuk mengarahkan para atlet mendapat pekerjaan pada perusaha swasta yang ditunjuk pemerintah," kata Ferry.

Melalui strategi itu, katanya, peranan pemerintah dan yayasan bisa padu dalam mengentaskan kemiskinan di lingkungan mantan atlet nasional ketimbang hanya memberikan bantuan berupa seremonial, seperti memberikan rumah atau uang saat memperingati Hari Olahraga nasional (Haornas). Menurutnya, bantuan berupa materi tidak dapat merubah kehidupan mantan atlet.

"Karena, belum tentu mantan atlet memiliki pemikiran dalam penggunaan rumah atau bantuan berupa uang. Namun bila bantuan tersebut merupakan lapangan pekerjaan atau dana usaha, maka lebih terarah dalam merubah perekonomian mereka yang hidupnya di bawah garis kemiskinan," ujar Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Man City Vs Arsenal, Laga Krusial The Gunners demi Trofi Premier League

Liga Inggris
Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Jadwal Spain Masters 2024, 6 Wakil Indonesia Berburu Tiket Semifinal

Badminton
Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Zohri dan Odekta Lolos Olimpiade Paris 2024, Indonesia Sudah Punya 9 Wakil

Sports
Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Jadwal Liga 1 Akhir Pekan: PSM Vs Borneo, Bali United Vs Persija

Liga Indonesia
Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Raih Gelar Liga Champions hingga Piala Dunia, Messi Tak Punya Mimpi Lagi di Sepak Bola

Internasional
Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Hasil Spain Masters 2024: Rehan/Lisa Menangi Duel Merah Putih, 6 Wakil Indonesia ke QF

Badminton
Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Bali United Vs Persija, Ada Permintaan untuk Suporter Bali United

Liga Indonesia
Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Sandro Tonali Didakwa 50 Kali Melanggar Aturan Judi FA dalam 3 Bulan

Liga Inggris
Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Tambah Amunisi Baru

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com