Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Honda Sangat Dominan

Kompas.com - 22/09/2011, 18:11 WIB

KOMPAS.com - Jorge Lorenzo yakin, alasan Honda mengalahkan Yamaha pada perburuan gelar juara dunia MotoGP adalah, HRC berani mengambil risiko dengan desain musim 2011 ini. Alhasil, tim asal Jepang tersebut sangat dominan sejak seri pertama.

Honda terakhir kali berjaya pada musim 2006, ketika Nicky Hayden menjadi juara dunia. Bahkan sejak 2008-2010, mereka tak berdaya menghadapi agresivitas Yamaha, yang menyapu bersih gelar lewat Valentino Rossi, sebelum Lorenzo meraih gelar pertama di kelas premier pada musim lalu.

"Saya pikir para pebalap Honda sangat cepat dan sangat kompetitif dari seri terakhir tahun lalu, dan tahun ini bahkan lebih lagi," ujar Lorenzo.

"Pada akhir tahun lalu mereka satu langkah lebih baik, dan bertambah satu langkah lagi pada awal tahun ini.

"Kami merengkuh gelar juara dunia tiga kali secara beruntun, semua gelar, sehingga sangat logis jika kami tampak lebih tenang dan tidak mau mengambil lebih banyak risiko.

"Yamaha sudah meraih banyak kemenangan, dan mereka telah melakukan sebuah pekerjaan hebat. Tetapi pada saat ini, dalam kategori ini (Honda) sedikit lebih maju di kebanyakan trek."

Mantan juara dunia dua kali kelas 250cc ini pun mengakui, dirinya masih sedikit beruntung karena keunggulan Casey Stoner di klasemen sementara tak lebih dari 44 poin. Padahal, Honda begitu cepat pada tahun ini.

Lorenzo sempat memangkas gap dengan Stoner, ketika memenangi GP San Marino awal bulan ini. Tetapi dalam pertarungan di Motorland Aragon akhir pekan lalu, pebalap Spanyol ini tak mampu mengimbangi dominasi Honda, yang menempatkan Stoner dan Dani Pedrosa di podium 1-2. Alhasil, selisih poin pun melebar lagi menjadi seperti sekarang (44).

"Saya pikir, kejutannya adalah hanya tertinggal 44 poin dari Casey," ujar Lorenzo, yang menjadi pemimpin untuk tim Yamaha.

"Dia sudah mendominasi kompetisi, dan memenangi banyak seri (total 8). Hanya tertinggal 44 poin tidak terlalu buruk untuk memperlihatkan bagaimana kami pada tahun ini," jelasnya seraya menambahkan, peluang untuk mempertahankan gelar juara dunia sudah sangat tipis, kecuali ada keajaiban yang bisa membalikkan situasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Liga Inggris
Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Badminton
Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

Sports
Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com