Talavera de la reina, jumat
Tim Liquigas-Cannondale menikmati kejayaan pada Kamis lalu ketika empat pebalapnya melakukan penyerangan massal di 10 kilometer terakhir etape keenam yang kontur lintasannya menurun. Saat itu, juara bertahan Vincenzo Nibali yang menjadi kartu as tim Italia tersebut sesungguhnya bisa mencapai hasil lebih baik jika saja aksi dia dan ketiga rekannya yang bersergam hijau itu tak diganggu penyusup.
Si penyusup adalah pebalap Movistar asal Spanyol, Pablo Lastras Garcia, yang menyelinap di antara empat pebalap terdepan. ”Idealnya, Nibali yang menjuarai etape dan memperoleh bonus
Rencana pun berubah. Untuk mencegah Lastras, si pemenang etape ketiga kembali menjadi juara, Sagan terpaksa melesat sendirian meninggalkan ketiga rekannya, termasuk Nibali. Jadilah pebalap Slowakia itu pemenang etape keenam dan Lastras kedua. Adapun Nibali finis di urutan keempat.
Bagi Sagan, inilah hasil terbaiknya dalam lomba multitahapan akbar. Pebalap muda berumur 21 tahun asal Slowakia itu mengakui, Lastras adalah lawan yang menakutkan. ”Dia tak pernah takut bertarung di turunan. Ini adalah kemenangan pertama kami di Vuelta. Tujuan pribadi saya tak muluk: mencapai Madrid,” kata Sagan. Madrid adalah tujuan akhir lomba di etape pamungkas, 11 September 2011 mendatang.
Serangan massal di etape sepanjang 193 kilometer antara Ubeda dan Cordoba itu juga sukses memperkecil defisit waktu Nibali terhadap pemimpin klasemen umum lomba, Sylvain ”Chava” Chavanel, dari Perancis. Sebelumnya, Nibali berada di urutan kelima klasemen keseluruhan, terpaut 33 detik dari Chava, si juara Perancis.
Hasil Kamis lalu membuat Nibali naik dua tangga dengan selisih waktu 16 detik dari pemakai kaus merah, si pemimpin klasemen umum.
”Kenyataannya, kami sama sekali tak merencanakan serangan seperti itu. Namun, akhirnya kami sadar dapat melakukannya. Kami menempati empat dari lima posisi terdepan, sesuatu yang jarang terjadi. Rasanya seperti lomba di team time trial saja,” kata Sagan yang menegaskan, posisinya dalam tim adalah mendukung Nibali untuk mencapai hasil terbaik.
Mulai Sabtu ini, Vuelta a Espana memasuki laga yang lebih memeras keringat, dimulai dari etape kedelapan antara Talavera de la Reina dan San Lorenzo de El Escorial sejauh 177,3 kilometer. Cucuran keringat para pebalap tidak hanya kian tumpah karena rute akan menyusuri Pegunungan Guadarrama di barat laut Madrid.