Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Membanggakan jika Bisa Kalahkan Rossi"

Kompas.com - 09/08/2011, 18:18 WIB

KOMPAS.com — Performa Ducati yang buruk sejak awal musim membuat dua pebalapnya, Nicky Hayden dan Valentino Rossi, hampir pasti tersingkir dari persaingan memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2011. Meskipun demikian, kondisi tersebut tak lantas membuat Hayden patah semangat karena dia punya misi khusus, yaitu mengalahkan Rossi.

Hayden, yang pada 2006 mengakhiri lima tahun berturut-turut kesuksesan Rossi menjadi juara dunia MotoGP, menyatakan bahwa dirinya akan sangat senang dan bangga bila mampu mewujudkan ekspektasi itu. Karenanya, pebalap Amerika Serikat itu tetap memiliki semangat tinggi untuk mengalahkan "The Doctor".

Memang harus diakui, Ducati jauh tertinggal dari dua rivalnya, Honda dan Yamaha. Ketika dua tim tersebut berlomba-lomba memperebutkan podium, Ducati justru baru dua kali naik podium dari total 10 seri yang sudah dilakoni, yang masing-masing diraih Rossi dan Hayden. Kenyataan ini sangat berbeda dengan Ducati era Casey Stoner dan Hayden.

Saat ini Rossi berada di peringkat kelima klasemen sementara dengan raihan 108 poin, sedangkan Hayden di urutan ketujuh dengan 94 poin. Pada saat bersamaan pada musim lalu, Stoner (di peringkat ketiga) sudah menuai 119 poin dan Hayden (keenam) mengumpulkan 99 poin.

Sepanjang perjalanannya di arena MotoGP, Rossi selalu berada di atas rekan setimnya. Hanya tahun lalu juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut berada di bawah Jorge Lorenzo, rekan setimnya di Yamaha, yang akhirnya menjadi juara dunia. Rossi harus terima kenyataan finis di urutan keempat, menyusul cedera patah tulang kaki kanan.

"Saat ini kami adalah satu-satunya tim yang diperkuat dua juara dunia (MotoGP) sehingga ini cukup unik, dan kami juga masih menjadi tandem yang baik," ujar Hayden, yang merengkuh gelar juara dunia bersama tim Repsol Honda.

"Tentu saja aku dan dia ingin saling mengalahkan. Dia unggul 14 poin dan tentu saja menjadi sebuah kehormatan besar bagi saya jika bisa mengalahkannya. Dia sudah merengkuh sembilan gelar juara dunia dan telah mematok standar untuk satu dekade terakhir."

"Saya telah banyak belajar dari dia. Motor ini baru baginya, dan dia selalu ingin tahu mengapa, dan saya pikir sekarang hasilnya belum terlihat. Namun saya pikir, tahun depan semuanya akan terbayar ketika kami datang dengan aturan baru dan mereka kembali ke mesin 1.000 cc."

"Saya pikir, memiliki dua pebalap tangguh yang menuju ke arah yang sama akan lebih baik daripada dua orang pebalap menginginkan cara berbeda."

Pada seri ke-11 di Brno, Ceko, akhir pekan ini, Hayden akan menggunakan Ducati GP11.1. Ini bakal jadi debut "The Kentucky Kid" dengan motor baru tersebut, yang pernah diuji coba di Laguna Seca pada akhir bulan lalu, sebelum dia memutuskan untuk tetap menggunakan GP11.

Menarik untuk melihat persaingan Hayden dengan Rossi. Mereka akan menggunakan motor yang sama. Rossi sendiri sudah lebih dulu memakai motor hasil "perkawinan" antara mesin 800 cc dan sasis 2012 tersebut sejak GP Belanda 25 Juni lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com