KOMPAS.com - Yamaha belum mau mengambil keputusan tentang rencana boikot pebalap nomor satunya, Jorge Lorenzo, yang secara tegas mengatakan takkan pergi ke Motegi untuk tampil di GP Jepang pada Oktober mendatang. Tim asal Jepang tersebut masih mengambil inisiatif menunggu sampai semua hal yang berhubungan dengan GP Jepang itu jelas.
Lorenzo sudah mengatakan bahwa dia tidak akan pergi ke Twin Ring Motegi untuk mengikuti balapan di sana pada 2 Oktober. Faktor keamanan jadi alasan juara dunia 2010 tersebut. Pasalnya, akibat bencana gempa bumi dan tsunami pada bulan Maret lalu, membuat reaktor nuklir di Fukushima bocor, sehingga terjadi radiasi nuklir.
Pebalap Spanyol ini (bersama dengan pebalap Repsol Honda, Casey Stoner) termasuk satu dari beberapa pebalap yang secara vokal menyatakan penolakannya untuk pergi ke Jepang, markas Yamaha. Mantan juara dunia dua kali kelas 250cc tersebut kembali mengungkapkannya akhir pekan lalu di Sachsenring, Jerman.
Namun, Lorenzo dan Stoner mengungkapkan rencana boikot tersebut sebelum mendengarkan hasil investigasi tim independen yang dibentuk Dorna. Padahal, Dorna, yang merupakan pemegang hak siar MotoGP, baru akan memberikan penjelasan tentang hasil penyelidikan tim berpengalaman dari sebuah universitas di Italia itu pada akhir pekan di Laguna Seca, sebelum membeberkan secara lebih detail pada 31 Juli nanti.
Nah, pernyataan Lorenzo ini yang menimbulkan spekulasi bahwa dia memicu "perang" dengan Yamaha, yang tentu saja menginginkan timnya tampil solid di rumah sendiri. Akan tetapi, manajemen Yamaha belum mau memberikan tanggapannya tentang apa yang terjadi jika Lorenzo benar-benar memboikot balapan di Motegi.
Kepada MCN, bos Yamaha Lin Jarvis mengatakan: "Ada banyak pendapat pribadi mengenai hal ini, dan korporasi Yamaha hanya akan melihat pendapat dari otoritas seperti FIM dan Dorna. Kami perlu konfirmasi jika lingkungannya stabil atau tidak, dan kemudian setiap individu bisa membuat keputusannya.
"Saya tidak bisa mengatakan apakah Jorge akan pergi atau tidak. Hanya Jorge yang bisa mengatakan itu. Sulit bagi saya untuk memikirkan apa yang akan kami lakukan jika satu atau kedua pebalap kami tidak pergi. Mungkin semuanya akan lebih jelas dalam beberapa pekan ke depan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.