JAKARTA, KOMPAS.com — Tunggal putra veteran Indonesia, Taufik Hidayat, mengatakan saat ini ia bermain hanya untuk dirinya dan keberadaan bulu tangkis di negaranya.
Hal ini diungkapkan oleh Taufik seusai mengalahkan pemain China, Bao Chunlai, di babak kedua Djarum Indonesia Open Super Series Premier di Istora Gelora Bung Karno, Kamis (23/6/2011). Taufik menang dalam dua gim 21-19 dan 25-23.
Hasil ini membuat Taufik meraih kemenangan ketiga dalam sebelas pertemuan dengan Chunlai. Ia sendiri tidak begitu peduli dengan rekor yang menunjukkan dirinya kalah dari pemain China itu. "Bagi saya, pertandingan yang lalu tidak bisa dijadikan ukuran. Setiap pertandingan punya cerita sendiri."
Dengan kemenangan ini, Taufik menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang lolos ke perempat final setelah pemain lain, seperti Sony Dwi Kuncoro, Dionysius Hayom Rumbaka, dan Simon Santoso, tersisih.
"Saya hanya ingin membuktikan bahwa saat ini saya masih yang terbaik dan belum dapat dikalahkan oleh para pemain muda. Jadi janganlah repot-repot menyuruh saya mundur untuk memberi kesempatan kepada yang muda," kata Taufik.
"Saya tentu saja ingin sekali melihat pemain muda maju. Tapi, caranya bukan dengan diberi. Silakan kalahkan saya, maka saya akan mundur dengan senang hati," kata Taufik lagi. "Saat ini saya bermain hanya untuk kesenangan diri saya dan kemajuan bulu tangkis Indonesia di dunia."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.