JAKARTA, Kompas.com - Abdi Muin dari SMPN 8 Balikpapan dan Sarah Cristin dari SMP Yadika 2 Jakarta tampil sebagai juara nasional tunggal putera dan tunggal puteri SMP dalam babak Grand Final MILO School Competition 2011 di Pelatnas PBSI (Pemusatan Latihan Nasional Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) di Cipayung, Jakarta, 8 Juni 2011.
Selain uang pembinaan mereka berhak mendapatkan pelatihan selama 2 minggu di Taufik Hidayat Camp.
Sarah Cristin kembali tampil menjadi juara MILO School Competition 2011 di kategori tunggal puteri SMP, setelah pada tahun lalu Sarah menjadi juara di kategori tunggal puteri SD. Gadis yang berusia 13 tahun ini, mempunyai cita-cita ingin menjadi pemain bulutangkis tingkat dunia. “Untuk menjadi seorang juara dunia, butuh latihan yang keras, disiplin waktu, dan tentunya menjaga pola makan” ujar Sarah. Susi Susanti dan Taufik Hidayat merupakan atlet idolanya.
Sementara Abdi Muin juara nasional MILO School Competition 2011 kategori tunggal putera SMP dari Pontianak mengatakan “Saya bangga bisa menjadi juara, apalagi diberikan kesempatan untuk ikut latihan di Taufik Hidayat Camp selama 2 minggu, ini merupakan pengalaman baru bagi saya dan tidak akan terlupakan.”
Di Grand Final MILO School Competition 2011 tercatat yang menjadi juara nasional adalah di kategori tunggal puteri SD, Aurum Oktavia dari SD 02 Pasar Minggu, di tunggal putera SD, Arief Dwi Yanto dari SDN Wonosari Probolinggo, Jawa Timur. Sedangkan di kategori ganda putera SMP, Hendr G/Luki Lukman dari SMP 10 Batam dan di zkategori ganda puteri SMP, Anita/Tyas dari SMP Syafta Surabaya.
Sebanyak 37 murid putera dan puteri yang menjuarai kompetisi bulutangkis beregu antar SD dan SMP MILO School Competition 2011 di lima kota Februari hingga April lalu, ambil bagian dalam Grand Final tersebut. Sebelumnya mereka mendapat pelatihan fisik serta penyuluhan teknis dan gemblengan mental dari Christian Hadinata (62 tahun), mantan pemain bulutangkis spesialis ganda Indonesia, di Stadion Rawa Badak Jakarta, 5 Juni 2011.
Mereka adalah bibit-bibit pemain bulutangkis Indonesia yang terpilih dari 3.621 peserta MILO School Competition 2011, yang berlangsung di Jakarta, Batam, Samarinda, Gresik dan Pontianak, yang berhak melaju ke ke Grand Final.
“Selamat kepada para juara MILO School Competition 2011. Mereka adalah bibit-bibit pemain bulutangkis masa depan yang diharapkan bakal menjadi penerus Taufik Hidayat,” kata Prillia Sandra, Business Manager Nestle MILO.
“Ini kesempatan emas bagi mereka, karena Grand Final MILO School Competition dipantau langsung oleh PBSI serta para pemandu bakat klub-klub bulutangkis, sekaligus dapat lebih mendalami nilai-nilai positif kehidupan melalui olahraga, seperti pantang menyerah, kerjasama tim, sportifitas dan percaya diri,” tambah Prillia.
MILO School Competition adalah satu-satunya kompetisi bulutangkis antar SD dan SMP berskala nasional di Indonesia, yang telah diselenggarakan selama satu dekade. Kompetisi yang turut mendukung pemasalan dan regenerasi atlet bulutangkis di Indonesia itu, selama satu dekade ini telah diselenggarakan di 24 kota di Indonesia dan diikuti lebih dari 25.600 murid SD dan SMP sebagai peserta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.