jakarta, kompas
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, didampingi CEO Nestle Indonesia Arshad Chaudry, pada Senin (30/5) di Jakarta mengatakan, lomba lari berhadiah Rp 600 juta itu merupakan bagian dari kegiatan HUT Ke-484 Kota Jakarta. ”Saya berharap jumlah peserta melebihi target panitia, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujarnya.
Rute lomba tidak akan mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Lomba akan dimulai di barat daya Silang Monas, melintasi Jalan Sudirman-Semanggi-Jalan Sudirman, dan kembali finis di Monas.
Sebagian besar juara dan peserta dari berbagai kelas pada ajang tahun lalu sudah menyatakan keikutsertaan mereka. Tercatat 36 pelari elite asal Australia, Etiopia, Jepang, Kenya, Rusia, Uganda, dan Vietnam memastikan diri ikut serta. Namun, juara kategori Elite Internasional Putri 2010, Gladys Jepkoskei Kwambai (Kenya), dipastikan tidak ikut serta.
Bermawi Khaidir, Ketua Bidang Luar Negeri Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia, mengatakan, Gladys sudah diundang panitia untuk berlaga. Namun, ada ketidaksepakatan tentang jumlah uang tampil.
”Selain mendapatkan fasilitas akomodasi dari panitia, para atlet juga mendapat uang tampil. Besarannya ini yang sepertinya tidak ada kesepakatan,” ujarnya.
Absennya Gladys menjadi kesempatan bagi atlet Indonesia, seperti Triyaningsih, untuk memperbaiki peringkat. Tahun lalu Triyaningsih di posisi ketiga dengan catatan waktu 34 menit 12 detik.