Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Pukulan Ajaib Kempong

Kompas.com - 03/05/2011, 17:30 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Mantan pebulu tangkis Eddy Hartono menyebut latihan yang unik membuat dirinya memiliki teknik pukulan yang lengkap dan tidak lazim.

Pada masa jayanya, Eddy Hartono dianggap sebagai pemain ganda yang lengkap dengan gaya permainan yang tidak disukai lawannya. Ia memiliki tipe permainan yang ulet dan mampu mengembalikan semua pukulan lawan dengan arah pengembalian yang tidak bisa diprediksi. Eddy, yang biasa dipanggil "Kempong", mampu mengembalikan bola lawan melalui belahan kaki ataupun bahkan tanpa melihat posisi lawan.

Sementara yang paling diandalkan dari Eddy Hartono adalah "pukulan kedut" yang jarang dimiliki pemain pada masa itu. Pukulan ini sering menipu lawan karena arah dan kecepatan bola yang sering berubah.

Eddy Hartono, yang kini telah berusia 47 tahun dan telah mengundurkan diri sebagai pemain, mengaku semua teknik diperolehnya karena latihan yang keras sejak masa kanak-kanak. Besar dari keluarga bulu tangkis (dua saudaranya, Hastomo dan Haryanto Arbi, juga menjadi pemain nasional), Eddy berlatih sejak masa kanak-kanak.

"Teknik pukulan itu saya dapat dengan berlatih sejak kecil. Pada masa lalu saya memperkuat pergelangan tangan saya dengan menggunakan raket kayu," kata Eddy, yang kini aktif melatih di PB Djarum. "Saat itu kan semuanya masih serba terbatas."

Menurut Eddy, yang pernah meraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992 bersama Gunawan, pergelangan tangan yang kuat akan membantu pemain menguasai teknik pukulan dengan mudah. "Tentu saja sekarang tidak perlu menggunakan raket kayu. Sekarang kan sudah ada raket khusus yang lebih berat yang dapat digunakan untuk latihan itu," kata Eddy lagi.

Sebagai pemain, Eddy Hartono memulai karier dengan menjadi pasangan Liem Swie King. Setelah King mundur, ia dipasangkan dengan Gunawan yang kemudian menjadi salah satu ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Eddy/Gunawan meraih medali perak Olimpiade Barcelona 1992. Mereka mengalahkan favorit juara Tian Bingyi/Li Yongbo dari China di semifinal, sebelum kalah dari ganda legendaris Park Joo-Bong/Kim Moon Soo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Sports
Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com