Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Kristin ke Selandia Baru

Kompas.com - 16/03/2011, 16:13 WIB

SEMARANG, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putri Djarum Kudus Maria Kristin Yulianti untuk pertama kali sejak keluar dari pelantas tampil di turnamen internasional yaitu "Li-Ning New Zealand International Challenge", 30 Maret hingga 3 April 2011.

Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin ketika dihubungi Antara dari Semarang, Rabu, mengatakan, ini merupakan turnamen internasional pertama yang diikuti peraih medali perunggu Olimpiade 2008 setelah keluar dari pelatnas di Cipayung, Jakarta, Januari 2011, akibat cedera lutut.

Menurut dia, sejak keluar dari pelatnas dan berlatih di Djarum Kudus, Maria Kristin terus menjalani terapi dan sekarang cederanya sudah membaik. "Dalam latihan juga sudah ada perubahan," katanya.     

Ia mengatakan, Djarum Kudus tidak membebani Maria Kristin dengan target. "Yang penting dia (Maria Kristin) bisa tampil dengan baik dan tidak mengalami cedera saja sudah merupakan yang terbaik bagi dia," katanya.     

Joppy mengakui, memang pada kejuaraan bulu tangkis beregu putra-putri nasional Superliga di Surabaya, Jatim, beberapa waktu lalu, Maria memang masuk tim putri Djarum Kudus, tetapi yang bersangkutan tidak dimainkan karena takut cederanya kambuh.     

Pada turnamen bulu tangkis "Li-Ning New Zealand International Challenge" mendatang, Djarum Kudus menerjunkan empat atlet di nomor tunggal putra dan putri.     

Pada nomor tunggal putra adalah Andre Kurniawan Tedjono, sedangkan untuk tunggal putri selain Maria Kristin masih ada Fransiska Ratnasari dan Ana Rovita.

Pada turnamen tersebut, selain empat atlet dari Djarum Kudus, pebulu tangkis yang ikut adalah Tommy Sugiarto, Fauzi Adnan, dan Kaizar Bobby Alexander (tunggal putra), Melicia Kurniawan (tunggal putri), serta pasangan Ericsson Rusdianto/Tri Kusumawardana (ganda putra).

Ketika ditanya target yang dibebankan pada pebulu tangkis Djarum Kudus, dia mengatakan, dirinya berharap ada atlet Djarum yang menjadi juara di sana. "Kami tidak menentukan siapa yang juara, tetapi dari empat atlet yang diterjunkan, diharapkan ada satu yang menjadi juara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com