GUANGZHOU, KOMPAS.com - Prestasi cemerlang tim bulu tangkis putri Thailand pada ajang Asian Games XVI 2010 menjadikannya salah satu ancaman baru yang perlu diwaspadai di Asia.
Meski belum mampu membendung raksasa China pada babak final Senin (15/11/2010) tim putri Thailand cukup membanggakan dengan meraih medali perunggu setelah dikalahkan 0-3.
Penampilan mengesankan ditunjukan salah satu tunggal putrinya yang terhitung masih sangat belia, Ratchanok Inthanon. Pemain berusia 15 tahun ini bahkan mampu mencuri set kedua dari pemain nomor satu dunia, Wang Xin, sebelum akhirnya ditundukan 1-2 (20-22, 21-17, 21-14).
"Dia sangat agresif dan mampu membuat saya tertekan sepanjang pertandingan. Kemampuannya jauh melebihi usianya," ujar Wang, mengomentari penampilan Ratchanok .
"Dari segi postur dia memang tidak tinggi tapi dia masih muda dan berpotensi untuk menjadi pemain yang kuat," lanjutnya.
Pelatih Thailand, Udom Luangphetcharaporn, mengaku bangga akan torehan prestasi anak asuhnya yang melebihi target. Udom sebelumnya mematok target perunggu, tapi ternyata putri Thailand justru meraih perak setelah membungkam Indonesia 3-1.
"Kami menargetkan perunggu tapi justru mendapat perak," kata Udom.
Di sektor putra, Thailand berhasil meraih perunggu setelah menundukan Malaysia.
"Kami belum pernah mengalahkan Malaysia sebelumnya. Saya harap kami bisa mengulang sukses serupa di individu," sebutnya.
Sementara pelatih China, Li Yongbo, mengungkapkan meskipun bisa mengawinkan medali emas di beregu putra dan putri, dirinya sempat kesulitan menghadapi persaingan di sektor putri.
"Dari hasil ini kita bisa melihat dengan sangat jelas persaingan di dunia bulu tangkis semakin meningkat. Saat ini, hampir semua negara mengalami peningkatan dan kami akan menghadapi tantangan lebih dan lebih, jadi kami perlu kerja keras." kata Li.