Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub, Darah bagi Pelatnas PBSI

Kompas.com - 05/11/2010, 12:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam sejarah perkembangan pelatnas bulu tangkis di Indonesia, peranan klub terbukti sangat besar dalam memasok pemain.

Hampir semua pemain yang bergabung dengan pelatnas PBSI selama ini berasal dari klub-klub bulu tangkis yang ada di Indonesia. Biasanya, pemain yang terpilih masuk ke pelatnas pratama adalah pemain yang memiliki poin dan peringkat bagus yang dihitung dari hasil rangkaian seri turnamen nasional seperti kejurnas, sirnas, dan tentunya yang digelar pihak swasta nasional lainnya. Pada ajang itulah pemain-pemain muda dari klub beradu kemampuan demi mewujudkan mimpi untuk masuk ke pelatnas.

Untuk pelatnas utama, biasanya tempat yang lowong karena sistem degradasi akan diisi pemain dari pelatnas pratama yang dinilai sudah memiliki kemampuan untuk naik kelas ke pelatnas utama. Ada kalanya untuk masuk ke pelatnas, pemain tak melewati jalur kejurnas atau pelatnas pratama. Biasanya pemain yang diambil melalui jalan pintas ini memiliki karier dan sudah cukup berprestasi.

Meski ada dua jalur yang berbeda, mereka semua berasal dari klub. Hampir tak pernah terjadi pemain yang benar-benar mandiri tanpa klub bisa menembus pelatnas, mengingat ketatnya persaingan yang ada saat ini. Hal ini membuktikan betapa pentingnya peran klub dalam menyuplai pemain untuk mengisi tempat di pelatnas.

Saat ini, di antara sejumlah klub bulu tangkis yang ada, PB Djarum bisa dibilang sebagai klub yang paling konsisten dalam melakukan pembinaan pemain. Selain memiliki fasilitas modern untuk membina pemain, PB Djarum juga rajin mengirim pemain untuk mengikuti turnamen, baik di dalam maupun luar negeri. Umumnya, di klub lain, pemain yang bergabung dalam klub dengan cara datang dan mendaftar ke klub yang bersangkutan. Namun, PB Djarum juga memiliki cara lain berupa audisi dan pemain yang lolos audisi diberi beasiswa untuk berlatih dan tinggal di asrama dengan standar terjamin serta memiliki kesempatan untuk mengikuti turnamen, baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Proses pengiriman pemain kami wajib memerhatikan level dan jenis turnamen. Bila pemilihan tersebut tepat, pemain akan keluar ‘nyali bertandingnya’. Jika mental bertanding sudah tumbuh, tahap berikutnya adalah mengirim pemain ke turnamen yang levelnya lebih tinggi. Harapannya tentu mengembangkan kemampuan pemain,” ujar Yoppy Rosimin, Ketua PB Djarum.

Menurut Yoppy, ada beberapa jenis kejuaraan yang menjadi incaran. Pertama, kejuaraan untuk mencari poin. Ini penting agar ranking pemain mencukupi untuk dipakai ke kejuaraan tertentu. Kedua, kejuaraan yang dipakai untuk menguji kemampuan bertanding pemain. Ketiga, kejuaraan elite dan pilihan yang bergengsi.

Saat ini, beberapa pemain PB Djarum menghuni pelatnas PBSI. Salah satu di antaranya adalah Dionysius Hayom Rumbaka. Sejak awal tahun 2010, pemain tunggal putra ini masuk ke pelatnas utama tanpa melewati pelatnas pratama lantaran dinilai memiliki bakat bagus dan menunjukkan prestasi sebelum bergabung dengan pelatnas. Prestasi terakhir Hayom adalah menembus final turnamen Indonesia Gold Grand Prix di Samarinda, Oktober 2010, sebelum akhirnya takluk di tangan Taufik Hidayat.

Selain Hayom, pemain PB Djarum lain yang masih tergabung dalam pelatnas adalah peraih perunggu Olimpiade 2008, Maria Kristin. Ada juga M Ahsan, Fran Kurniawan, Tontowi Ahmad, Meiliana Jauhari, dan Shendy Puspa Irawati. “Di klub, saya mendapat pengalaman berharga. Di antaranya pengalaman bertanding, baik di dalam maupun luar negeri. Pengalaman tersebut menjadi salah satu hal yang berguna ketika saya ditarik masuk ke pelatnas,” ungkap Fran yang kini bermain di nomor ganda campuran bersama Pia Zebadiah.

Sementara itu, jebolan PB Djarum pernah bergabung dengan pelatnas dan memiliki prestasi dunia, seperti Liem Swie King (tiga kali juara All England), Alan Budikusuma (peraih emas Olimpiade 1992), lalu seperti Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Ardy BW, Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Minarti Timur, dan masih banyak lagi lainnya. “Sebetulnya komitmen kami dari dulu tak pernah berubah, yaitu mencari dan membina pemain-pemain berbakat. Kalaupun dinilai bagus dan diminta untuk bergabung dengan pelatnas, kami akan melepasnya. Pembinaan yang kami lakukan ini tujuannya demi membawa kejayaan bulu tangkis Indonesia,” kata Yoppy lagi.

“Sudah sejak lama klub memang punya kontribusi yang cukup besar buat PBSI. Ada hubungan timbal balik di antara dua pihak. Ke depan, saya berharap hubungan ini tetap bisa berjalan secara positif,” kata Ivana Lie, eks pemain Djarum dan tim nasional yang sekarang menjadi staf ahli Menpora.

Selain PB Djarum, klub-klub lain yang juga sering menyumbangkan pemainnya untuk pelatnas PBSI adalah Tangkas Alfamart Jakarta yang merupakan klub Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (juara Olimpiade 1996) serta Nova Widianto/Lilyana Natsir (juara dunia 2005 dan 2007), Jaya Raya Jakarta selaku klub Markis Kido/Hendra Setiawan (juara Olimpiade 2008 dan juara dunia 2007) serta Candra Wijaya/Tony Gunawan (juara Olimpiade 2000), SGS Bandung yang merupakan klub Taufik Hidayat (juara Olimpiade 2004 dan juara dunia 2005), dan Suryanaga yang menaungi Sony Dwi Kuncoro (peraih perak Olimpiade 2004).

Kasubid Pelatnas PBSI Christian Hadinata mengingatkan bahwa bergabung dengan pelatnas PBSI bukanlah target akhir dari pemain. Justru, masuknya seorang pemain ke pelatnas adalah awal dari perjuangan untuk meraih prestasi. “Salah kalau pemain sudah puas ketika dirinya terpilih masuk ke pelatnas. Di sini bukan tujuan akhir dari pemain. Justru, di pelatnas inilah pemain harus berlatih lebih keras untuk mendapatkan prestasi tertinggi,” ungkap Christian. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas & Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com