Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terbatas, yang Berprestasi

Kompas.com - 26/09/2010, 10:20 WIB

KOMPAS.com — Bapak… Tiok nomor satu…,” ujar Prasetyo Achmad (12), anak berkebutuhan khusus, kepada bapaknya sambil mengacungkan ibu jarinya dan tersenyum.

Sang bapak, Rofii (43), hanya bisa terkaget-kaget dari bawah podium. ”Anak saya juara? Lho... saya kira itu tadi uji coba,” ujar pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Pertanian ini sambil melambai ke arah Tiok.

Melihat kebahagiaan anaknya menerima medali juara I lomba lari 25 meter di festival olahraga gabungan untuk memperingati Eunice Kennedy Shriver (EKS Day), Sabtu (25/9/2010) di Stadion Pemuda Rawamangun, Kompleks Gelanggang Olahraga Rawamangun, Jakarta, Rofii hanya tersenyum. ”Sebelum ini, Tio juga menang di kejuaraan lari untuk anak-anak dengan keterbatasan di awal 2010,” ujar Rofii.

Kebahagiaan juga terlihat di wajah Tita. Peserta lomba lari 25 meter dengan nomor dada 1772 itu cepat-cepat melangkah saat pemberi aba-aba meminta peserta segera lari. Meski tidak menang, senyum lebar terus saja menghiasi wajahnya.

Seperti Tiok dan Tita, Raras, murid kelas III SMALB Asih Budi II Jakarta juga menikmati lomba lari. Seusai lomba, ia sibuk bercerita. ”Dia juara II kejuaraan bulu tangkis Special Olympics Indonesia Januari 2010 lalu di Jakarta,” ujar Solihin (50), bapak Raras.

Solihin mengungkapkan, keterbelakangan daya tangkap Raras dimulai dengan panas tinggi dan kejang-kejang di usia tujuh bulan. Hingga umur tiga tahun, Raras menjalani terapi karena ia mengalami keterlambatan jalan dan bicara. ”Kami sudah bisa menerima keterbelakangan itu,” ujar Solihin.

Solihin menambahkan, anak seperti Raras mau tidak mau selalu bergantung pada keluarga. Namun, ia mencoba mengajarkan menjahit kepada Raras supaya ia mandiri.

Di acara EKS Day itu, sekitar 400 anak penyandang tunagrahita dari SDLB, SMPLB, dan SMALB di wilayah DKI Jakarta, pelatih, keluarga, dan pengurus Special Olympics Indonesia (SOIna) datang. Anak-anak berkebutuhan khusus itu mengikuti lomba atletik lari nomor 25 meter dan 50 meter, sepak bola, dan bocce atau lempar bola seusai mengikuti senam bersama.

Ketua Umum Pengurus Pusat SOIna Pudji Hastuti berujar, bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan punya keterbatasan, khususnya penyandang tunagrahita, Eunice Kenndey Shriver memiliki arti khusus. Eunice mendirikan Gerakan Special Olympics sebagai upaya untuk membuka mata dunia, mereka yang berketerbatasan dan berkebutuhan khusus juga memiliki kemampuan lebih.

Gerakan Special Olympics bermula pada kegiatan kemah olahraga (sport camp) tahun 1960 yang diselenggarakan Eunice di rumahnya di Maryland, AS. Dari semula 75 atlet berkebutuhan khusus yang ikut acara itu, hingga kini sudah 3,5 juta atlet berkebutuhan khusus, 750.000 pelatih, 1,2 juta relawan dari 180 negara bergabung di Special Olympics ini.

Di Indonesia, sejak didirikan pada 1989 hingga 2009, sebanyak 47.525 atlet dari 33 provinsi menjadi partisipan SOIna. ”Eunice yakin, melalui olahraga, penyandang tunagrahita akan mendapatkan kesehatan dan kebugaran fisik, kegembiraan dan percaya diri, dan pada akhirnya memperoleh pengakuan akan kesetaraan hak dan kewajibannya dan diterima sebagai bagian dari masyarakat,” ujar Pudji.

Seperti Tiok dan Tita, Sabtu kemarin menjadi hari yang menggembirakan bagi anak berkebutuhan khusus itu.

Tengok saja kegembiraan Fifi (10), anak penderita down syndrome. Dengan tuntunan ibunya, Zubaedah, Fifi bersemangat melempar bola-bola warna merah dalam lomba bocce. Ia tidak tahu ia mampu bertahan dan membuat lomba itu seri. Yang ia tahu, permainan selesai dan ia berlalu. Ah, meski terbatas di mata masyarakat umum, ternyata mereka bisa berprestasi. (HLN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com