Jatim Daftarkan Tiga Pemanah Asian Games

BOJONEGORO, Kompas.com - Persatuan Panahan Indonesia Jawa Timur mendaftarkan tiga pemanah wanita untuk bertarung di Asian Games 2010 di China. Ketiga pemanah tersebut adalah peraih emas SEA Games 2009 yang berlangsung di Laos. Satu nama lagi akan diusulkan karena memiliki prestasi yang tidak kalah bagus.

Ketiga pemanah yang akan diusulkan membela Indonesia di Asian Games 2010 adalah Rina Dewi Puspitasari, Ika Yuliana, dan Novia Nuraini. Mereka semua peraih emas di nomor recurve SEA Games 2009 di Laos, ujar pelatih panahan Jatim I Nyoman Budiana, Selasa (2/3) , yang saat dihubungi tengah berada di Bali.

Menurut Nyoman, Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) belum memutuskan nama-nama yang akan membela Indonesia di cabang panahan. Hanya saja, kata dia, Jatim sudah merekomendasikan tiga nama tersebut. Satu pemanah lainnya yang atas nama Erwina Savitri juga akan segera disusulkan untuk didaftarkan ke PB Perpani.

Erwina ini memiliki skor yang bagus setelah mengikuti kejuaraan panahan tingkat Asia akhir tahun lalu. Bahkan, saat itu ia mampu mengalahkan Novia. Erwina akan kami usulkan juga agar bisa turun di Asian Games nanti, ucap Nyoman.

Nyoman menambahkan, pada Asian Games 2010 nanti, kemungkinan besar PB Perpani tidak mengirimkan pemanah putra. Sebab, imbuh dia, pada SEA Games 2009 di Laos, pemanah putra Indonesia gagal merebut medali. Hanya mereka yang meraih emas di SEA Games 2009 yang akan diturunkan di Asian Games 2010.

Sementara itu, Perpani Jatim menambah empat pemanah baru dalam daftar pemusatan latihan daerah (puslatda) 2010. Mereka adalah Ariska Dewi, Agung Setiono, Eko Darmawan, dan Rahmat Panji Aji. Keempat pemanah ini merupakan peserta Pekan Olahraga Provinsi II 2009 di Kota Malang.

Mereka sudah menjalani tes pada pekan lalu. Hasilnya sangat menggembirakan dan layak untuk masuk puslatda panahan tahun ini, ujar Sekretaris Umum Perpani Jatim Denny Trisyanto.

Bertambahnya empat pemanah itu, atleh panahan Jatim yang tergabung dalam puslatda 2010 menjadi 30 orang. Selain itu, ada satu atlet yang terdegradasi dan terpaksa dicoret dari puslatda panahan tahun ini. Perpani Jatim menerapkan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Evaluasi ini akan menentukan siapa saja yang bakal terdegradasi atau promosi dalam puslatda panahan.