Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simon Jadi Penentu Indonesia Juara Kualifikasi

Kompas.com - 27/02/2010, 21:18 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Indonesia menjadi juara kualifikasi Piala Thomas zona Asia, setelah menaklukkan Korea Selatan 3-2 dalam pertandingan di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (27/2/10). Simon Santoso menjadi penentu keberhasilan tim Merah Putih, berkat keberhasilannya menaklukkan tunggal ketiga Korsel Choi Ho Jin dengan straight set 21-18, 21-19.

Hasil ini sesuai dengan harapan kubu "Pasukan Garuda", yang sejak awal memasang target merajai babak kualifikasi ini meskipun sudah memastikan diri maju ke putaran final Piala Thomas di Malaysia, Mei mendatang. Sedangkan bagi Korsel, kegagalan ini tak menghalangi mereka untuk lolos ke putaran final, karena setelah memastikan diri maju ke partai puncak kualifikasi, mereka sudah mendapat tiket ke Malaysia.

Dengan demikian, tiga tiket zona Asia untuk maju ke putaran final Piala Thomas berada di genggaman Indonesia, Korsel, serta India, yang pada partai play-off mengalahkan Jepang 3-2.

Pada partai final ini, Indonesia tampil dengan kekuatan terbaiknya. Taufik Hidayat yang menjadi tunggal pertama mempersembahkan poin pertama setelah menang 21-19, 21-15 atas tunggal utama Korsel Park Sung Hwan.

Setelah itu, Korsel menyamakan skor menyusul kemenangan pasangan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong atas Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra dalam pertarungan rubber- set 14-21, 21-19, 21-14. Indonesia balik memimpin lagi lewat tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro, yang menang straight set 21-9, 24-22 atas Kim Sa Rang.

Di partai keempat, Korsel kembali mencuri poin untuk menyamakan skor menjadi 2-2. Kali ini ganda keduanya, Hwang Ji Man/Kim Ki Jung harus berjuang selama 41 menit untuk menang 19-21, 21-11, 21-12 atas Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, sekaligus memaksa dilangsungkannya partai kelima sebagai penentu siapa yang menjadi juara.

Simon yang tampil pada partai terakhir, memang difavoritkan untuk menang. Tetapi, juara Denmark Terbuka Super Series tersebut harus bekerja ekstra keras selama 40 menit untuk menaklukkan Choi Ho Jin.

Pada set pertama, Simon selalu memimpin perolehan poin meskipun jaraknya tak jauh. Selisih terbesar ketika Simon unggul 11-7. Selebihnya, Choi selalu membuntuti Simon, dan sempat menyamakannya pada kedudukan 3-3, 7-7, dan 18-18, sebelum menyerah 18-21.

Di set kedua, Choi menguak harapan untuk memenangkannya karena dia sudah unggul jauh. Selepas skor 2-2, Choi langsung melejit untuk memimpin 9-3. Tetapi, Simon dengan pelan tapi pasti terus mengejar. Ketika tertinggal 7-12, Simon berhasil meraih empat poin beruntun untuk memangkas selisih menjadi 11-12, dan berhasil menyamakannya menjadi 13-13.

Inilah titik balik duel set kedua, karena Simon yang mengambil kendali permainan, sampai meraih kemenangan 21-19.

Meskipun berhasil menjadi juara kualifikasi, masih ada pekerjaan rumah yang menunggu kubu tim Thomas Indonesia. Dua kekalahan dari nomor ganda, harus menjadi perhatian jika ingin mengambil kembali gelar juara Piala Thomas yang saat ini berada di genggaman raksasa bulu tangkis dunia, China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com