Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ajudan SBY, Mutasi Rycko Adalah Promosi

Kompas.com - 09/08/2009, 22:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolres Jakarta utara Kombes Pol Rycko Amelza Dahniel "dicopot" dari jabatannya sebagai Kapolres bukan karena dugaan salah memberi informasi sehingga Densus 88 salah menangkap orang di kawasan Koja, Jakarta Utara. Kepindahan Rycko dari Jakarta Utara justru promosi jabatan karena ia diangkat menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Dicopot dan mutasi itu beda. Kalau dicopot itu kesannya ada kegagalan dalam menjalankan tugas, sementara kalau mutasi itu bisa merupakan promosi. Saya bersyukur karena terpilih sebagai ajudan Presiden," tutur Rycko kepada Kompas.com, Minggu (9/8).

Sebelumnya diberitakan, Mantan Kapolres yang doyan guyon itu dicopot dari jabatannya karena diduga memberikan informasi yang salah sehingga tim Densus 88 salah menangkap orang yang diduga terlibat kasus peledakan bom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton. Salah seorang yang ditangkap adalah Marinir Prajurit Kepala Budi.

"Saya bisa mengerti kalau ada kesan saya dicopot karena kebetulan ada cerita soal penangkapan," ujar Rycko. Ia menuturkan, pada hari Rabu Densus 88 memberitahu dirinya bahwa ada dua tersangka teroris yang ditangkap di wilayah Jakarta Utara yaitu Amir Ibrahmin dan Yayan. Densus 88 berpesan agar penangkapan ini tidak bocor ke publik. Sebab, dari para tersangka polisi mendapat informasi akan ada bom yang akan dibawa ke Jakarta oleh para teroris di Jawa Tengah.

"Terus terang saya menghindar dari wartawan demi menjaga informasi ini. Sebab, banyak wartawan yang mulai tahu informasi penangkapan di Koja. Kami khawatir kalau penangkapan di Koja terbuka, bom tidak tidak jadi dibawa ke Jakarta dan kita kehilangan jejak. Bom itulah yang kemudian kita ketahui ada di Jatiasih," cerita dia.

Selanjutnya, pada hari kamis, satu hari setelah penangkapan Koja, ia mendapat kabar diangkat sebagai ajudan Presiden. Prosesnya pun begitu cepat. Pada hari Jumat dilakukan serah terima jabatan. Posisinya sebagai kepala wilayah di Jakarta Utara digantikan Kombes Pol Rudi Supahriadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Densus 88 Polda Metro Jaya.

Sabtu (8/8), Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri pun telah membantah rotasi jabatan dikarenakan adanya peristiwa salah tangkap. Jabatan baru yang diemban Rycko justru merupakan promosi.  "Salah tangkap dapat promosi? Nggak ada ceritanya itu," kilahnya.

Rycko, lulusan terbaik Akademi Kepolisian pada 1988 B, menjabat Kepala Polres Jakarta Utara sejak 7 Januari 2009. Putra Minang kelahiran 14 Agustus 1966 ini merintis karier sebagai personel Samapta Polres Jakarta Pusat pada 1989. Ia juga aktif menangani sejumlah kasus terorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com