BEKASI, Kompas.com - Mantan ratu bulutangkis Indonesia, Susy Susanti berencana mendirikan sekolah bulutangkis di masa datang, namun keinginan itu belum bisa diwujudkan sekarang akibat terkendala dana.
"Sebagai orang yang dibesarkan di bulutangkis, saya tetap akan berkiprah di sana, termasuk mendirikan sekolah bulutangkis. Sekarang secara pribadi rencana itu belum bisa diwujudkan," ujar Susy usai melaksanakan eksebisi bulutangkis dalam rangka peresmian GOR Mutiara Gading, Bekasi Timur, Minggu.
Dengan adanya sekolah bulutangkis akan makin banyak bibit-bibit pemain yang bermunculan dan memudahkan melakukan pembinaan setelah terlihat mana pemain yang berbakat.
Susy yang kini menjadi pengusaha alat-alat olahraga, khususnya bulutangkis, bersama suaminya Alan Budikusuma, menyatakan, tantangan untuk menjadi juara ke depan makin berat, apalagi bulutangkis sudah dipertandingkan di Olimpiade, sehingga banyak negara berusaha agar atlet mereka meraih prestasi dalam ajang dunia tersebut.
Agar pebulutangkis Indonesia bisa kembali berjaya di ajang internasional, ia menyatakan, perlu pola pembinaan yang lebih baik mulai dari perekrutan bibit pemain dari sekolahsekolah bulutangkis dan klub-klub. "Itu juga yang mendorong saya untuk membuat sekolah bulutangkis melihat dinamika makin sulitnya mendapatkan pemain berkualitas," ujar pengusaha yang memiliki mereka dagang produk Alan-Susy Technology (Astec) itu.
Suami Susy, Alan Budikusuma yang juga hadir dalam eksebisi tersebut, tidak menampik rencana untuk mendirikan sekolah bulu tangkis tersebut. "Kalau ada bantuan dari sponsor dan dananya sudah tersedia kita akan dirikan sekolah bulutangkis tersebut berikut aula sebagai tempat latihan dan asramanya," ujar Alan.
Ia mengatakan, meski tidak secara langsung membantu atlet bulu tangkis Indonesia dengan menjadi pelatih, namun menurut Alan ia selalu mempromosikan bulutangkis dalam berbagai kesempatan.
Alan juga meminta agar orang tua mendorong anak-anaknya untuk menekuni cabang olahraga bulutangkis dengan harapan bisa dilahirkan atlet berbakat dan postur tubuh menunjang. "Tantangan untuk berprestasi dunia kedepan makin sulit dengan tambah berkembangnya cabang bulutangkis diberbagai belahan dunia. Untuk mencapai kejayaan Indonesia perlu dilakukan pembinaan dari awal serta pola latihan yang tepat," ujarnya.
Dalam eksebisi peresmian GOR itu, Susy Susanti yang berpasangan dengan Elizabet Latief bertanding menjajal kemampuan seniornya Verawaty Fajrin/Rosiana Tendean yang dimenangkannya dengan skor 21-11.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.