SURABAYA, KOMPAS - Meski tersingkir dari ajang pemusatan latihan daerah tahap pertama 2009, squash tetap berambisi menjadi cabang olahraga puslatda tahun 2010. Namun, Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia Jawa Timur mengkhawatirkan bibit baru putra dan putri yang bakal diterjunkan.
Squash termasuk cabang yang mendapat "penalti" untuk tidak menggelar puslatda karena gagal memboyong emas pada PON 2008. Namun, cabang yang belum menghelat puslatda bakal dipantau prestasinya sepanjang kejuaraan nasional.
"Kami harus merebut minimal satu emas di kejuaraan nasional tahun ini agar bisa masuk puslatda tahun depan," ujar Ketua Harian Pengprov PSI Jatim Jeri Juraini, Senin (30/3).
Jeri memproyeksikan enam atletnya untuk turun di kejurnas yang dihelat November 2009 di Jakarta, di antaranya Johny Marthen Londong, Sonny, Aleks Maulana, dan Sukiman. Sayangnya, skuad tersebut masih merupakan muka-muka lama yang membela tim squash Jatim selama ini.
"Kami memang kesulitan atlet muda, terutama di putri. Olahraga ini kurang populer, peminatnya juga sedikit," kata Jeri yang juga manajer squash Jatim.
Di sektor putri, lanjut Jeri, Jatim hanya bisa bersandar pada Jannete Intan. Karena itu, squash harus memutar otak mencari pemain untuk memenuhi daftar puslatdanya. "Rencananya kami akan beli atlet dari daerah lain, bagaimana lagi," kata Johny.
Sementara itu, atlet squash Johny Marthen Londong juga berharap squash kembali masuk ke puslatda tahun 2010. Menurut Johny, selain dirinya, Jatim sudah bisa bersandar pada Sonny yang baru berusia 18 tahun. Adapun Sonny membela tim Jawa Barat sebelum hijrah ke Jatim. (SIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.