BANDUNG, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menginginkan adanya revisi nota kesepahaman (MOU) tentang rencana pembangunan sarana olahraga Gedebage antara Pemprov Jabar dan Pemerintah Kota Bandung. Kesepakatan yang ada selama ini dinilai belum jelas, terutama menyangkut status dan pengelolaan sarana olahraga itu.
"Perlu diperjelas lagi status sarana olahraga (SOR) itu sebagai aset Pemprov Jabar yang dikelola Pemkot Bandung, terutama dalam hal pembiayaannya oleh kedua belah pihak," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jabar Deny Juanda, Rabu (26/11) di Bandung.
Namun, pembagian biaya yang bisa ditanggung provinsi tidak jauh berbeda dengan kesepakatan awal, yakni maksimal Rp 210 miliar. Bahkan, MOU awal antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung untuk pembangunan stadion sepak bola, bukan kawasan olahraga yang luas.
"Kesepahaman mengenai hal itu diharapkan bisa tercapai pada Januari. Pembahasannya pun akan melibatkan DPRD Jabar," kata Deny.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Dada Rosada pernah mengutarakan keinginan revisi MOU itu. Alasannya, anggaran pembangunan stadion di Gedebage membengkak dari Rp 350 miliar menjadi Rp 623 miliar karena ada perubahan desain stadion dari kapasitas 30.000 kursi menjadi 60.000 kursi.
Anggaran itu, kata Dada, sudah termasuk kemungkinan kenaikan harga bahan bangunan terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Pemkot Bandung hanya menanggung 40 persen dari dana itu dan sisanya ditanggung Pemprov Jabar.
Ketua Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung Lia Noer Hambali menjelaskan, tahun ini anggaran untuk pembangunan stadion baru terserap sekitar Rp 92,75 miliar. Sebesar Rp 63,79 miliar untuk pembebasan lahan seluas 28,81 hektar dari kebutuhan 46 hektar. Sisanya digunakan untuk membebaskan lahan seluas 14,51 hektar untuk jalan menuju stadion.
Rangsang masyarakat
Sementara itu, pengkaji olahraga, Dede Iman Nurgana, berharap kehadiran SOR Gedebage mampu merangsang minat masyarakat berolahraga. Kalangan swasta diminta menggelar berbagai kejuaraan tingkat nasional, bahkan internasional di tempat baru tersebut.
"Jadi, harus ada event olahraga secara berkesinambungan di sana sehingga masyarakat mau datang ke Gedebage. Jangan sampai pembangunan ini hanya menjadi proyek mercusuar tanpa memberi manfaat bagi masyarakat," ujar Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Olahraga Ortuz ini.
Untuk itu, pemerintah harus memikirkan aspek keterjangkauan. "Di Pajajaran, setiap pagi ada masyarakat yang berolahraga. Salah satu faktornya adalah karena tempat tersebut mudah dijangkau. Pemerintah harus memikirkan sarana transportasi yang memudahkan masyarakat beraktivitas di Gedebage nantinya," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Anggaran DPRD Jabar MQ Iswara mengatakan, sarana olahraga ini bisa menjadi salah satu tempat penyelenggaraan SEA Games 2011. Untuk bisa selesai sebelum penyelenggaraan itu, pembangunan perlu segera dilaksanakan. "Oleh karena itu, sebelum akhir November sudah ada kesepakatan antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung yang tertuang dalam nota kesepahaman," paparnya. (REK/MHF/HEI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.