Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Van Den Hoogenband Pensiun

Kompas.com - 14/08/2008, 14:07 WIB

BEIJING, KAMIS - Perenang legendaris Belanda, Pieter van den Hoogenband mengumumkan keputusannya mengundurkan diri setelah gagal dalam nomor andalannya di 100 meter putra Olimpiade Beijing 2008.

"Semuanya berlalu begitu cepat. Saat ini masanya generasi baru dan saatnya saya untuk menyisih," kata Van Den Hoogenband. "Mereka tampil sangat baik. Saya sendiri berasal dari generasi yang sama dengan Alexander Popov."

Popov, perenang asal Russia, merupakan peraih medali emas 100 meter gaya bebas putera pada olimpiade 1992 di Barcelona serta Atlanta 1996. Sementara van den Hoogenband memenangi nomor ini di Sydney 2000 dan Athena 2004.

Catatan waktu van den Hoogenband di Olimpiade Sydney 2000, 47.84 detik merupakan rekor dunia yang  bertahan selama delapan tahun. Rekor ini baru dipecahkan  perenang Perencis, Alain Bernard di kejuaraan Eropa bulan Maret 2008.

Bernard dan sprinter Australia, Eamon Sullivan kemudian saling memecahkan rekor  dunia 100 meter gaya bebas tersebut tahun ini. Saat ini, rekor dunia tercatat 47.05 detik atas nama Eamon Sullivan.

Di nomor final 100 meter gaya bebas olimpiade Beijing, Kamis (14/8) ini,  Bernard meraih medali emas dengan catatan waktu 47.21 detik, diikuti Sullivan dengan  47.32 detik dan perenang AS, Jason Lezak dengan catatan waktu 47.67 detik. Van Den Hoogenband sendiri masuk finish di urutan lima dengan catatan waktu 48.04 detik.

"Ini adalah lomba saya yang terakhir," kata perenang Belanda yang telah berusia 30 tahun ini.  "Saya sudah berkali-kali menghadapi Alain (Bernard), namun tidak mengetahuinya.  Kami bertemu sebelum perlombaan dan dia merupakan seorang yang luar biasa. Dia seorang atlet yang luar biasa."

Van den Hoogenband juga meraih medali emas 200 meter gaya bebas di Sydney dan saat pensiun ia telah mengumpulkan tiga medali emas olimpiade, dua perak dan dua perunggu. "Suatu masa yang panjang. Olimpiade saya yang keempat, final saya yang keempat di nomor 100 meter gaya bebas," katanya. "Olimpiade selalu merupakan sesuatu yang istimewa buat saya. Saya mendapat inspirasi saat menyaksikan perenang AS, Matt Biondi di Olimpiade Seoul 1988."

Van den Hoogenband mengaku ia tidak bisa menipu kemampuan fsiiknya yang sudah semakin menurun. "setelah  delapan tahun (sejak Sydney 2000) dan berenang dengan waktu 47 detik, waktu di sini lebih buruk daripada di Sydney. Saya harus menyadari ini. Beberapa saat lalu, saya menyesal karena sebenarnya hampir memperoleh pernggu. Saya selalu berpikir tentang kemenangan, sesuatu yang sulit diraih bila menghadapi perenang seperti Eamon (Sullivan) dan Alain (Bernard)," lanjutnya.

Meksi sempat sekolah kedoktean, ia belum memastikan apa yang akan dilakukannya setelah penisun. Saat ini ia ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama isternya, Minouche dan puterinya, Daphne. "Saya tidak tahu. saya hanya ingin beritirahat."

Usai lomba 100 meter, Alain Bernard menepuk bahu Van den Hoogenband dan kemudian menghadapi jurnalis dari Perancis yang menyambut kemenangannya. Van den Hoogenband berbalik membelakangi, menuju ke ruang ganti dan akan segera menyimpan baju renangnya. (Cay)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com